Inilah Kabar Terkini Kasus Ambruknya Crane Proyek LRT Palembang

Inilah Kabar Terkini Kasus Ambruknya Crane Proyek LRT Palembang
Girder (steel box) proyek LRT masih berada di atap rumah warga. Foto: Budiman/Sumeks

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel Nasrun Umar menerangkan, pihaknya sudah melakukan investigasi ke lapangan.

“Hasilnya apa dikerjakan PT Waskita Karya selaku kontraktor, semuanya sudah SOP (standar operasional prosedur),” ujar Nasrun di Griya Agung, kemarin. Diakuinya, sebelum melakukan pekerjaan, Waskita melakukan tes tanah.

“Walaupun mungkin tanah yang dites random dan tidak semuanya,” sambungnya. Pengemudi crane pun memiliki surat keahlian secara khusus.

Namun, ke depan pihaknya berjanji akan lebih waspada termasuk antisipasi titik rawan lain. Ditanya pekerja LRT yang merupakan TKA asing dan saat ini bermasalah visa, Nasrun menyebut progresnya masih on going melengkapi dokumen.

“Ya tentu pihak Imigrasi dan Polda punya persepsi sendiri tentang hal itu. Kami akan mencari solusi supaya melengkapi aturan. Pekerjaan LRT tak boleh berhenti,” tandasnya.

Terpisah, PT Waskita Karya akan mengkaji ulang tekstur dan kekuatan tanah yang akan digunakan untuk penempatan crane dan girder.

“Kita tidak ingin kasus ini kembali terjadi. Jadi sebelum kita meletakkan crane, tanah yang akan digunakan dianalisa dulu, termasuk kekuatan dan daya tahan tanah atas crane dimaksud,” kata staf PT Waskita, Aan di lokasi kejadian kemarin.

Selama ini, pihaknya mengaku tak mengetahui kondisi tanah dimaksud. Sebab sejak awal penggunaan dan pembangunan lokasi yang ada tidak ada masalah.

Kasus ambruknya crane dan girder (steel box) proyek LRT yang menimpa rumah dan ruko warga di Jl GHA Bastari, Palembang, Sumsel, masih diinvestigasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News