Inilah Kalimat Sindiran dari Istana untuk Singapura

Inilah Kalimat Sindiran dari Istana untuk Singapura
Teten Masduki. Foto: Agus Wahyudi/Jawa Pos

"Bagaimana mungkin bagi pejabat-pejabat senior pemerintahan mengeluarkan pernyataan seperti menunjukkan ketidakpedulian kepada rakyat mereka, atau kami, dan tanpa malu apa pun, atau rasa tanggung jawab?" sindirnya.

Sementara itu, disamping melakukan pemadaman api, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan upaya dalam pencegahan melalui sekat kanal.

"Nantinya akan perbaiki kebijakan terkait gambut PP 71, tata kelola dan sebagainya," ungkap Menteri LHK, Siti Nurbaya. Tak hanya itu, kebijakan penegakan hukum terhadap swasta juga perlu dibuat. Hal ini terkait perintah dunia usaha untuk menata lagi drainasenya.

Menurutnya, perlu adanya embung dalam setiap 100 meter dengan ukuran tertentu. Tak hanya itu, jika lahan gambut yang sudah rusak maka rehabilitasi dilakukan dengan pemberian bahan organik dan tanaman-tanaman yang memang cocok.

Manajer Kampanye Hutan Greenpeace Kiki Taufik juga menegaskan bahwa kondisi gambut di Indonesia sudah rusak hamper 50 persen. Negosiasi terkait revisi PP 71 perlu dilakukan secara lebih jelas lagi berapa kedalaman air yang harus membasahi lahan gambut. Hal ini agar tidak ada lagi asap di tahun 2016.

Baca: Menteri Siti Minta Singapura Lebih Arif

"Sudahlah tidak perlu ada lagi pembukaan gambut apapun, saatnya kita melakukan konservasi dan rehabilitasi," tegasnya. (dyn/lus/bil)

JAKARTA - Pemerintah Singapura bereaksi keras menyikapi "kiriman" kabut asap dari Indonesia. Namun, sikap negera tetangga itu direspons


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News