Inilah Orang Pertama yang Mengabarkan Tsunami Aceh ke Jakarta

“Memperjuangkan BKO (Yulizar) masuk, saya masih Kepala Seksi Multimedia dan Informatika Dishub Komintel saat itu. Jadi waktu itu UPTD Telematika baru berdiri, di bawah Diskomintel. Ada seksi komunikasi. Saya berpikir bagaimana tupoksi ini berjalan. Apalagi ada masalah penanganan frekuensi, radio dan lain-lain. Waktu itu minta tolong sama salah satu jurnalis. Ketua RAPI kota,” kenang Alfajrian AB.
Dia mengatakan, saat itu belum ada persetujuan untuk menambah tenaga kontrak. Dia memperjuangkan agar bisa masuk ke Kepala Dinas (Kadis). Singkatnya, akhirnya disetujui.
“Alhamdulillah sejak dia masuk jalan tupoksi itu. Pada saat itu Tagana keluar, BPBA keluar, dan alhamdulillah sampai sekarang eksis,” imbuhnya.
Dia menambahkan, pada 2014 saat pameran di Jakarta, Radio SSB yang digunakan Yulizar saat menginfokan perihal bencana gempa dan tsunami Aceh, ditampilkan. Banyak orang antusias. Benda bersejarah itu, menjadi benda yang paling menyita banyak perhatian. (ra)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Dia kehilangan istri, anak dan mertua saat Tsunami Aceh. Namun, atas laporannya ke Jakarta, terbentuklah Crisis Center.
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan
- Telkom Siap Gelar Digiland 2025 Seusai dapat Dukungan dari Gubernur DKI Jakarta
- Terungkap Fakta Mengejutkan soal Gerai Miras di Kartika One Hotel
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Gegara Gerai Miras, Warga Kampung Sawah Ancam Geruduk Kartika One Hotel
- Sahrin Hamid: Gerakan Rakyat Jaktim Wajib Dukung Program Prorakyat Pramono-Doel
- Bukan 10 Persen, Pramono Bakal Terapkan Pajak BBM 5 Persen di Jakarta