Inilah Password Pengguna Internet Gampang Dibobol

Inilah Password Pengguna Internet Gampang Dibobol
Inilah Password Pengguna Internet Gampang Dibobol

jpnn.com - SYDNEY - Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini ternyata tak juga diimbangi dengan keinginan penggunanya untuk melindungi diri dari aksi kejahatan. Dari sisi pemilihan kata kunci atau password misalnya, tak sedikit dari kita memilih huruf atau angka yang mudah ditebak hingga dengan sendirinya sangat gampang dibobol para penjahat maya.

Dari hasil penelusuran situs SplashData, yang dikutip news.com, Rabu (22/1), selama tahun 2013 setidaknya ada 25 password populer yang sering digunakan pengguna internet dan sangat-sangat gampang ditebak. Seperti malas berpikir. Dari 25 password tersebut, sebanyak 12 di antaranya adalah susunan angka secara berurutan.

Urutan pertama ditempati password "123456." Dari urutannya jelas terlihat si pemilik cari gampangnya atau hanya memenuhi persyaratan minimal 6 digit kata kunci. Ada lagi "12345678" urutan 3, "abc123" (5), "123456789" (6), atau yang lebih gampang sebab tinggal menekan satu tombol adalah "111111" menempati urutan ke-7.

Urutan 8 lagi-lagi malas berpikir "1234567" dan "1234567890" di posisi 13 terpopuler. Ini belum seberapa sebab ada yang lebih pendek serta gampang lagi "1234" (16), "12345" (20), dan puncaknya "000000" menempati urutan terakhir (25), dimana menurut SplashData tahun 2013 lalu menjadi tren kembali.

Selain angka, ada juga yang memilih kata-kata umum sebagai password. "Password" masih dipilih dan menempati urutan 2, atau "qwerty" (4), "iloveyou" (9), "admin" (12), "photoshop" (15), "monkey" (17), "shadow" (18), "sunshine" (19), password1 (21), "princess" (22), "azerty" (23), dan "trustno1" (24).

Jika terus berlangsung seperti ini, sistem canggih dan terbaru apapun dipastikan tetap bakal mudah dijebol bila penggunanya malas berpikir. Jangan heran bobolnya jutaan data Adobe yang berlangsung Oktober 2013, dan jadi salah satu sumber pelacakan SplashData, pastinya akan kembali terulang. (pra/jpnn)


SYDNEY - Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini ternyata tak juga diimbangi dengan keinginan penggunanya untuk melindungi diri dari aksi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News