Inilah Suara Para Petinggi Parpol soal Wacana Menaikkan PT

Inilah Suara Para Petinggi Parpol soal Wacana Menaikkan PT
Bendera Partai. Ilustrasi Foto: Puji Hartono/dok.JPNN.com

”Pastinya harus terbuka. Biarkan para pemilih mengetahui siapa wakil rakyatnya yang dipilih. Jangan ditutupi,” tegasnya singkat.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengusulkan kenaikan ambang batas parlemen jelang revisi Undang Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. 

Dalam UU tersebut, ambang batas parlemen ditetapkan 3,5 persen, dan NasDem mengusulkan kenaikan menjadi 7 persen. 

”Kami inginkan naik menjadi 7 persen dan tetap proporsional terbuka. Jangan yang sudah terbuka ini kemudian ditutup kembali. Kalau kata orang Medan bilang sudah mau maju eh mundur lagi,” kata Paloh, belum lama ini.

Senada, Ketua DPP PDIP Arif Wibowo menilai, kenaikan ambang batas Pileg diperlukan. Menurutnya, ini merupakan salah satu upaya penyerdahanaan kepartaian. 

”Soal angka masih bisa berubah. Kami tidak bersemangat mematikan, tapi ada upaya untuk menguatkan demokrasi itu sendiri,” kata Arif.

Kemudian PKS dan Gerindra juga turut mendukung kenaikan. ”Secara prinsip kami memahami pentingnya persenan persentase PT dan itu selalu terjadi dari Pemilu ke pemilu terjadi peningkatan tapi jangan langsung loncat jadi 7 persen. Karena itu menurut saya tak rasional,” kata Wakil Ketua Majelis Syuro DPP PKS, Hidayat Nur Wahid.

Begitupula dengan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Ia menyatakan kenaikan angka PT itu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas demokrasi. 

JAKARTA - Wacana yang digulirkan Partai NasDem menaikkan parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen hingga 7 persen menuai pro-kontra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News