Inilah Suara Para Petinggi Parpol soal Wacana Menaikkan PT

Inilah Suara Para Petinggi Parpol soal Wacana Menaikkan PT
Bendera Partai. Ilustrasi Foto: Puji Hartono/dok.JPNN.com

”Sebelumnya kan ada kenaikan dari sebelumnya dari 3 ke 3,5 persen. Artinya supaya demokrasi lebih berkualitas, dan bukan sekadar penyederhanaan partai. Besarannya bisa 4, 5, bisa 6 dan seterusnya,” ucapnya.

Sama halnya dengan PAN, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding menyatakan bahwa partainya masih mengkaji soal wacana kenaikan PT. ”Masih kami kaji,” ucapnya.

Sementara, Sekjen DPP Hanura, Berliana Kartakusuma menilai, kenaikan PT dengan tujuan untuk menyederhanakan jumlah partai di parlemen tidaklah mencerminkan semangat demokrasi. 

”Demokrasi itu kan bagaimana rakyat dapat berpartisipasi dan menghadirkan partai politik sebagai wadah aspirasi serta menunjukkan keberpihakanya kepada rakyat. Kalau ini terus dibatasi, ini jelas menghilangkan semangat itu, terutama di era reformasi ini,” kata Berliana saat dihubungi INDOPOS (Jawa Pos Group), Selasa (26/7).

Selain itu, kata Berliana, kehadiran banyaknya parpol saat ini di DPR yang berjumlah 10 sudah menunjukkan keragaman yang ada di negeri ini. ”Negeri ini kan hegemoni. Dan kehadiran parpol juga harus memenuhi semangat kebhinekaan. Dan itu sudah terwakilkan saat ini di DPR,” tukasnya.

Apakah penolakan itu terkait ketakutan untuk tidak lolos ke parlemen di 2019 nanti? Berliana secara tegas menjawab  tak khawatir atas hal tersebut. 

”Kami tidak khawatir. Karena Hanura memiliki mesin partai yang solid. Dan kami akan terus berjuang bagaimana kehadiran kami adalah untuk kemasalahatan umat banyak. Dan pada akhirnya nanti rakyat lah yang tahu mana partai yang bekerja dan tidak,” pungkasnya. (dil/sam/jpnn)

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh

JAKARTA - Wacana yang digulirkan Partai NasDem menaikkan parliamentary threshold (PT) atau ambang batas parlemen hingga 7 persen menuai pro-kontra.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News