Inisiatif Warga Indonesia Sediakan Internet Gratis Bagi Siswa Tidak Mampu

"Itu baru untuk satu anak. Jadi per bulan [20 hari sekolah] untuk satu anak saja minimal dana yang dikeluarkan adalah Rp240.000. Ini kan berat banget buat mereka."
Belum lagi, menurut Dicky, masih ada biaya tambahan yang keluar untuk membeli flash disk atau untuk mencetak tugas, misalnya.
"Internet saya ini unlimited dan sangat berlebih untuk saya, jadi aku buka wifi-nya di teras," ujar Dicky.

Berharap pada komunitas untuk saling bantu
Jika pembelajaran jarak jauh ini akan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, Indarti berharap pemerintah bisa memikirkan juga akses internet bagi para murid.
"Saya berharap ke depannya ada internet gratis, mungkin bisa ada wifi gratis per wilayah atau bagaimanalah, supaya bisa mendukung anak-anak sekolah online," ucap Indarti.
Di sisi lain, Sri Wiwoho juga menyayangkan keputusan Kemendikbud yang dianggapnya kurang persiapan.
"Kalau Kemendikbud memutuskan PJJ, mestinya semuanya sebelumnya disiapkan lebih dulu karena nggak semua orang mampu, bahkan banyak yang nggak punya gadget," kata Sri.
Sejumlah guru dan orang tua murid menghadapi kendala saat sedang beradaptasi dengan penerapan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di tengah pandemi virus corona di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka