Injak Kaki saat Joget di Orgen Tunggal, Jleb, Nyawa Melayang, Pelaku Didor Polisi

Injak Kaki saat Joget di Orgen Tunggal, Jleb, Nyawa Melayang, Pelaku Didor Polisi
Pistol. Foto: pixabay

jpnn.com, MUARA ENIM - Misteri pembunuhan Andre, 14, remaja yang ditemukan mengambang di aliran Sungai Abab, akhirnya terungkap.

Ternyata, korban dihabisi Feo alias Gebo, 22. Warga Kecamatan Talang Ubi itu juga sudah ditangkap petugas Selasa (11/7), pukul 10.15 WIB.

Penangkapan tersangka berlangsung di sebuah pondok tak jauh dari rumahnya. Namun, karena berusaha kabur dan melawan dengan sajam, petugas terpaksa bertindak tegas. Sebutir timah panas bersarang di mata kaki kanannya.

“Cukup sulit mengungkap kasus tersebut karena minimnya keterangan saksi,” jelas Kapolsek Talang Ubi, Kompol Victor Eduard Tondaes SE seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.

Untuk motif pembunuhan tersebut, diduga akibat ketersinggungan. Saat menonton orgen tunggal (OT), kaki pelaku terpijak oleh korban. Hal ini rupanya membuat emosi tersangka naik.

Kemudian, terjadilah penganiayaan tersebut. "Korban dibawa menjauh dari tempat acara yang ramai orang. Wajahnya dipukul menggunakan tangan kosong sebanyak enam kali hingga pingsan,” tutur Kapolsek.

Saat pingan itulah, tersangka menyeret tubuh korban ke pinggir Sungai Abab. Karena terlalu pinggir, tubuh korban jatuh ke aliran sungai. Tersangka akan dijerat pasal 351 junto Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau seumur hidup.

"Kami sudah sita pisau pelaku. Kasus ini dalam penyidikan,” tutur Victor. Dari catatan kepolisian, tersangka sudah dua kali masuk penjara. Dia terlibat kasus curas pada 2012 dan pencurian pada 2015.

Misteri pembunuhan Andre, 14, remaja yang ditemukan mengambang di aliran Sungai Abab, akhirnya terungkap.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News