Innalillahi, Reserse Legendaris di Semarang Meninggal Dunia

“Anggota Resmob itu tidak boleh mengenal takut, harus punya kemauan keras mengungkap sebuah kasus,” kata Janadi pada suatu kesempatan.
Pria yang ditempatkan di Unit Resmob sejak tahun 1992 ini mengisahkan, timnya pernah begadang di pekuburan angker Dukuhseti, Tayu, Pati, semalam suntuk.
”Kebetulan, areal itu tempat yang paling memungkinkan untuk mengintai pelaku yang telah terendus keberadaannya,” kata Janadi saat itu.
Malam itu, kenang Janadi, hujan turun dengan derasnya. Beruntung, di kompleks permakaman terdapat bangunan menyerupai pesanggrahan di makam seorang yang dituakan.
Tidak mau kehujanan semalaman, mereka memanfaatkan bangunan tersebut untuk berteduh. Selain gelap gulita dan guyuran hujan, kompleks permakaman tersebut juga dikenal angker hingga jarang ada warga masyarakat yang berani mendekat.
Berdasarkan informasi yang diterima Janadi dan tim, pelaku kejahatan yang sedang diburu berada tidak jauh dari permakaman tersebut.
Setelah menunggu semalaman, akhirnya buronan yang mereka incar menampakkan diri menjelang fajar.
Tidak mau buang kesempatan, empat anggota Resmob langsung menyergap buruan kasus curanmor tersebut.
Reserse yang satu ini identik dengan rambut gondrong, dikenal sangat pemberani dan berkemauan keras.
- Calon Haji Asal Tulungagung Meninggal Dunia Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
- Nyawa Danang Melayang Setelah Dibacok OTK di Semarang
- Cucu Bunuh Nenek di Karawang Demi Emas 100 Gram, Begini Kejadiannya
- 2 Pemuda Suku Anak Dalam Dikeroyok Sekuriti Perusahaan, 1 Tewas
- Calon Haji Asal Cirebon Meninggal Dunia di Embarkasi Indramayu
- Aksi May Day di Kantor Gubernur Jateng Berujung Ricuh, Sejumlah Provokator Diamankan