INSA: Perusahaan Pelayaran Selama ini Sudah Maksimal Lakukan Efisiensi

INSA: Perusahaan Pelayaran Selama ini Sudah Maksimal Lakukan Efisiensi
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto. Foto Instagram DPP INSA

Sehingga biaya operasional terus meningkat. Kenaikan harga solar seperti ini diluar kontrol perusahaan pelayaran.

Carmelita menambahkan, sebagai negara kepulauan, dimana hampir 60 persen populasi penduduknya berada di pulau Jawa, biaya logistik Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara lain.

Sebagai contoh, pelayaran ke luar Jawa saat ini masih mengangkut kontainer kosong saat kembali ke Jawa. Padahal biaya solar saat kapal kembali ke pelabuhan di Jawa harganya sama.

"Kami harus melihat biaya pelayaran itu secara utuh, jangan hanya dilihat sepotong-sepotong. Perusahaan pelayaran juga memiliki kemampuan finansial yang berbeda dan mereka juga lebih banyak mengandalkan modal sendiri untuk menghadapi pandemi yang luarbiasa ini," tutur Carmelita.

Sebagai upaya untuk mendukung sektor pelayaran, pemerintah sejak 2015 sudah menggulirkan program tol laut.

Melalui program ini pemerintah memberikan subsidi kepada perusahaan pelayaran yang terlibat pengangkutan barang ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan.

Pada 2021 terdapat 26 trayek tol laut yang akan ditambah menjadi 30 trayek di 2022.

Penambahan jumlah trayek ini melibatkan 106 pelabuhan yang terdiri atas 9 pelabuhan pangkal dan 97 pelabuhan singgah.

Perusahaan-perusahaan pelayaran telah melakukan berbagai cara untuk mendukung efisiensi logistik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News