LPEI Turut Tingkatkan Devisa Bali Lewat Komoditas Garam Kusamba

LPEI Turut Tingkatkan Devisa Bali Lewat Komoditas Garam Kusamba
Peresmian Program Desa Devisa Garam Kusumba. Foto dok LPEI

jpnn.com, BALI - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank terus menjalankan program pendampingan Desa Devisa.

Program ini merupakan pendampingan kepada kelompok/klaster yang berpotensi untuk melakukan aktifitas produksi komoditas unggulan secara berkelanjutan dengan tujuan peningkatan kapasitas masyarakat daerah serta pengembangan komoditas unggulan desa.

Setelah Gresik dengan tenunnya, kini Kabupaten Klungkung dengan komoditas Garam menjadi Desa Devisa ke-26.

Kolaborasi ini dilakukan antara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan RI, Pemerintah Kabupaten Klungkung, dan LPEI.

“Garam Kusamba sudah dikenal sejak masa Kerajaan Klungkung, sehingga perlu dikembangkan sebagai salah satu penghasil devisa. Program Desa Devisa Garam Kusamba akan memberikan berbagai pendampingan, mulai dari aspek produksi sampai pemasaran ke luar negeri,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, James Rompas dalam acara Peresmian Desa Devisa Garam Kusamba.

"Manfaatnya akan dirasakan hingga lebih dari 100 petani garam di Desa Kusamba dan Pesanggrahan, Kabupaten Klungkung," imbuhnya.

Garam yang dihasilkan oleh petani yang tergabung dalam Koperasi Mina Segara Dana memiliki kualitas premium diolah secara tradisional, dijemur di atas batang kelapa yang dibelah menjadi dua bagian sebagai media jemurnya.

Sehingga menghasilkan cita rasa yang gurih, warna putih, tekstur halus dan rasa asin yang rendah.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank terus menjalankan program pendampingan Desa Devisa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News