Inspirasi Tanpa Henti Dari Atlet Berprestasi Indonesia Stephanie Handojo

"Butuh waktu tiga tahun dengan berganti-ganti guru, itu juga tidak ada hasilnya. Dia ada syaratnya, kalau berenang maunya line 1 atau line 8 karena maunya ujung-ujung, supaya bisa pegangan ke dinding," cerita sang ibunda.
Yusnita lalu memutuskan untuk kembali melatih Fani seorang diri.
"Akhirnya saya turun tangan sendiri untuk melatihnya dan memang harus tega. Saya ajarin sendiri dengan teriak-teriak luar biasa."
Kala itu, banyak orang mengira Yusnita terlalu memaksa sang putri. Tapi menurutnya, dengan cara itulah Fani mau berenang lagi.
"Pertama saya gendong kakinya melingkar di pinggang saya. Saya bilang, 'Fani ini ada mama kamu aman'. Saya bilang kamu bisa!! akhirmya Fani berdiri.
Dari yang dangkal saya minta Fani renang ke pinggiran kolam. Sebelum sampai tembok pinggiran kolam, saya tarik menjauh lagi."

Lambat laun Fani kembali memupuk kepercayaan diri dan mampu mencapai jarak renang 50 meter dalam waktu 4 bulan.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan