Institut STIAMI Gandeng Pemprov DKI Gelar Pekan Pelatihan UMKM

Institut STIAMI Gandeng Pemprov DKI Gelar Pekan Pelatihan UMKM
Institut STIAMI bersama Pemprov DKI menggelar Pekan Pelatihan UMKM. Foto source for jpnn

Yang tidak kalah pengtingnya mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah terjangkit virus corona baik pada pelaku UMKM nya maupun produk yang dihasilkannya. 

Sehingga masyarakat pembeli atau customer maupun client  puas akan kualitas produk kita juga pelayanan atas jasa yang kita berikan.

“Jangan pernah sekalipun mengecewakan pelanggan atau pembeli maupun customer dan harus mampu menjaga kualitas barang dan jasa yang kita berikan atau jual kepada masyarakat pembeli dan mampu menerapkan protokol kesehatan. Termasuk menjaga produk kita agar terhindar dari Covid 19. Jangan pernah melakukan penipuan kepada customer," serunya.

Bagi UMKM pemula, sebaiknya jangan hanya berjualan online sendiri. Tapi dapat bergabung dengan digital market place yang sudah eksis seperti shopie, buka lapak, Blibli.com, Tokopedia dan yang lainnya. Atau selain bergabung dengan digital market place yang besar dan terpercaya, juga jualan online lewat media sosial.

Pada kesempatan tersebut, konsultan beberapa BUMN  ini meyakinkan kepada para pelaku UMKM untuk terus melanjutkan usahanya. Jangan terhenti hanya karena modal.

Jangan mudah menyerah. Jika usahanya sudah berjalan, dan kekurangan modal, dapat segera menghubungi lembaga keuangan perbankan. Setiap bank memiliki jenis pinjaman krediit usaha rakyat (KUR).

Di tempat yang sama, pakar teknologi digital Bisma Widiyawan menyarankan agar para pelaku UMKM sudah mulai meninggalkan pembayaran manual. Beralih ke pembayaran digital atau digaital payment.

Alasannya di era globalisasi informasi dan semua serba online, masyarakat pembeli akan malas membeli barang yang pembayarannya manual.

Selagi dunia belum kiamat, peluang usaha dan prospek bisnis bagi UMKM tidak akan pernah tertutup.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News