Intel Prancis Dicurigai jadi Pembunuh Qadafi
Selasa, 09 Oktober 2012 – 13:01 WIB
Qadafi sebelum jatuh dari kursi kekuasaannya, beberapa kali menyatakan telah mengeluarkan dana jutaan dolar AS untuk kampanye presiden Sarkozy pada 2007. Sarkozy tentu saja dengan tegas membantah tuduhan tersebut.
Baca Juga:
Muncul pertanyaan, jika Paris memang memiliki motif untuk melenyapkan Qadafi, apakah juga memiliki sarana dan kesempatan? Menurut media Inggris, Daily Telegraph yang melansir sebuah cerita yang mengutip mantan kepala pemberontak intelijen Libya, menyebut adanya peran Suriah yang membantu Perancis menemukan tempat persembunyian akhir Qadafi.
Menurut cerita, Presiden Suriah Assad menawarkan jasa untuk memberikan nomor telepon satelit rahasia Qadafi kepada Sarkozy. Namun Prancis diminta membiarkan Assad yang tengah berusaha keras memadamkan pemberontakan di negerinya sendiri.
Senada itu, koran Libya Herald (27/9) melaporkan, mantan perdana menteri sementara Mahmoud Jibril dalam wawancara dengan stasiun televisi Mesir Dream TV menegaskan, pembunuh Qadafi adalah seorang agen intelijen asing dan bukan pemberontak Libya seperti yang disangka orang selama ini. “Seorang agen internasional yang bertanggungjawab atas kematian (Qadafi) ini,” kata Jibril, dikutip Libya Herald.
MILAN - Spekulasi tentang skenario intelijen Prancis tentang pembunuhan atas pemimpin Libya Moammar Qadafi di tengah kerumunan pemberontak, beredar
BERITA TERKAIT
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia
- Atase Pertahanan RI di Warsaw Menggelar Athan Cup 2024