Intoleransi Beragama harus Diwaspadai
Sabtu, 27 April 2013 – 17:54 WIB
Sementara itu Anggota DPR Eva Kusuma Sundari yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut menambahkan saat ini ada trend tekanan kebebasan beragama yang seharusnya diselesaikan dan tidak dibiarkan begitu saja. Sebab, hal itu merupakan persoalan serius.
Baca Juga:
“Dalam 5 tahun terakhir ini di forum internasional ada pembahasan dan harapan kepada pemerintah Indonesia agar negara hadir dan memastikan kebebasan beragama tercipta. Saat ini, intoleransi ancaman sehari-hari. Ada kelompok kecil yang sistematis dan radikal,” ujarnya.
“Intoleransi terjadi karena kepimpinanan lemah. Padahal seharusnya memberi penguatan dan perlindungan kepada minoritas. Disisi lain ketegasan hukum belum ada saat ini,” lanjut Eva.
Eva menyampaikan pengalaman yang ditemuinya saat mengujungi pameran buku baru-baru ini. Dia menyimpulkan buku-buku radikal yang
mendominasi dipamerkan daripada buku-buku yang mencerdaskan pembaca. “Kita butuh komitmen politik yang tegas tidak hanya sekedar komitmen moral. Kita butuh para tokoh untuk bicara tegas dan tidak sekedar yang bernada normatif,” ujarnya.
JAKARTA - Beberapa permasalahan dengan latar belakang urusan agama memang masih kerap terjadi. MPR pun menyoroti hal itu dan berharap persoalan-persoalan
BERITA TERKAIT
- Menjelang Pilkada Serentak 2024, Agus Fatoni Minta Dukungan TNI
- Seorang Jemaah Calon Haji Asal Lubuklinggau Meninggal di Madinah
- Mahfud Nilai Revisi UU MK Menganggu Independensi Hakim
- Pengacara Benny Wullur Siap Adu Otak dan Otot dengan Hotman Paris
- Penting! Penjelasan Kepala BP2MI Tentang Tindak Lanjut Penyelesaian Penanganan Barang Kiriman PMI
- Bea Cukai Musnahkan 16 Juta Lebih Rokok Ilegal Hasil Penindakan di Malang dan Kediri