Intoleransi Beragama harus Diwaspadai

Intoleransi Beragama harus Diwaspadai
Ketua Umum GAMKI Michael Wattimena (kiri ke kanan) bersama Anggota DPR Eva Kusuma Sundari dan Wakil Ketua MPR Leimena Suharli dalam acara diskusi HUT GAMKI ke 51. FOTO: Ist
Sementara itu Anggota DPR Eva Kusuma Sundari yang juga menjadi pembicara dalam acara tersebut menambahkan saat ini ada trend tekanan kebebasan beragama yang seharusnya diselesaikan dan tidak dibiarkan begitu saja. Sebab, hal itu merupakan persoalan serius.

“Dalam 5 tahun terakhir ini di forum internasional ada pembahasan dan harapan kepada pemerintah Indonesia agar negara hadir dan memastikan kebebasan beragama tercipta. Saat ini,  intoleransi ancaman sehari-hari. Ada kelompok kecil yang sistematis dan radikal,” ujarnya.

“Intoleransi terjadi karena kepimpinanan lemah. Padahal seharusnya memberi penguatan dan perlindungan kepada minoritas. Disisi lain ketegasan hukum belum ada saat ini,” lanjut Eva.

Eva menyampaikan pengalaman yang ditemuinya saat mengujungi pameran buku baru-baru ini. Dia menyimpulkan buku-buku radikal yang

mendominasi dipamerkan daripada buku-buku yang mencerdaskan pembaca. “Kita butuh komitmen politik yang tegas tidak hanya sekedar komitmen moral. Kita butuh para tokoh untuk bicara tegas dan tidak sekedar yang bernada normatif,” ujarnya.

JAKARTA - Beberapa permasalahan dengan latar belakang urusan agama memang masih kerap terjadi. MPR pun menyoroti hal itu dan berharap persoalan-persoalan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News