Invasi Jadi Bumerang, Rusia Terancam Dikepung Negara NATO

Invasi Jadi Bumerang, Rusia Terancam Dikepung Negara NATO
Seorang wanita membawa kucingnya saat berjalan melewati sejumlah gedung yang hancur oleh serangan bom Rusia, di Borodyanka, Kiev, Ukraina, Selasa (5/4/2022). (REUTERS/ZOHRA BENSEMRA)

jpnn.com, BRUSSEL - Kematian dan kehancuran yang terjadi di Ukraina ternyata tak membuat negara tetangga Rusia lainnya jadi anti-NATO. Finlandia, tetangga Rusia di sebelah Barat Daya, justru makin dekat dengan pakta pertahanan besutan Amerika Serikat itu gegara Kremlin menginvasi Ukraina.

Prospek Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO adalah bagian dari diskusi antara menteri luar negeri dari aliansi militer itu di Brussels minggu ini, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada Kamis.

"Jelas ini akan menjadi pilihan negara-negara itu," kata pejabat itu, yang memberi pengarahan kepada wartawan dengan syarat anonim.

"Pintu terbuka aliansi itu tetap terbuka dan ada diskusi tentang pencalonan potensial itu," kata pejabat itu.

Invasi Rusia ke Ukraina, yang diklaim Kremlin bertujuan untuk menurunkan potensi militer Ukraina dan mencegahnya menjadi jembatan bagi serangan NATO, telah mendorong kedua negara Nordik itu untuk mempertimbangkan bergabung dengan aliansi yang dipimpin AS itu.

Sejak invasi yang dimulai pada 24 Februari itu, jajak pendapat publik yang dilakukan oleh media Finlandia telah menunjukkan perubahan yang cepat yang membuat mayoritas orang Finlandia sekarang lebih memilih bergabung dengan NATO.

Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto mengatakan kepada wartawan sebelumnya bahwa Finlandia akan mengklarifikasi langkah selanjutnya dalam beberapa minggu mendatang mengenai kemungkinan keputusan untuk mengupayakan menjadi anggota NATO.

Saat ini, lima dari sembilan negara Eropa yang bertetangga dengan Rusia adalah anggota NATO. Jika Finlandia ikut bergabung, maka Rusia bakal semakin terkepung.

Lima dari sembilan negara Eropa yang bertetangga dengan Rusia adalah anggota NATO, invasi terhadap Ukraina berpotensi menambah jumlah itu

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News