Investasi Hilir Migas Melorot

Investasi Hilir Migas Melorot
Investasi Hilir Migas Melorot
JAKARTA - Upaya pemerintah menggenjot investasi sektor hilir migas tampaknya belum membuahkan hasil. Bahkan, ada kecenderungan investasi hilir migas justru melorot.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro mengakui, karakteristik sektor hilir migas berbeda dengan sektor hulu yang investasinya terus melonjak. ''Sektor hilir memang complicated,'' ujarnya dalam Seminar Sektor Hilir Migas di Jakarta Senin (30/6).

Sektor hilir migas terdiri dari kegiatan usaha berupa pengolahan migas, pengangkutan migas, penyimpanan migas, dan niaga migas. Berdasar data Departemen ESDM, investasi sektor ini memang naik turun. Setelah sempat melonjak pada 2006 dengan nilai investasi USD 785,3 juta, pada 2007 angkanya melorot hingga hanya USD 534,7 juta. ''Memang belum besar,'' katanya.

Sebenarnya, kata Purnomo, pemerintah sudah berupaya menggenjot investasi sektor hilir migas. Caranya, dengan mempermudah perijinan investasi.

Departemen ESDM mencatat, pasca disahkannya UU No 22 Tahun 2001 tentang Migas, sudah dikeluarkan 7 ijin usaha di bidang pengolahan, 83 ijin usaha pengangkutan, 16 ijin usaha penyimpanan, serta 99 ijin usaha niaga migas.

Dari empat subsektor tersebut, yang berpotensi mendongkrak investasi adalah sub sektor pengolahan atau kilang minyak. Sebab, sub sektor ini memang padat modal.

Sayangnya, kata Purnomo, perusahaan-perusahaan yang sudah mendapat ijin tersebut hingga saat ini belum ada yang merealisasikan pembangunan kilang. ''Ini bad news nya,'' ucapnya.

Menurut Purnomo, bisnis kilang pengolahan minyak mentah menjadi BBM di Indonesia sangat prospektif. Pasalnya, kapasitas produksi kilang yang ada saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan pasokan BBM dalam negeri.

JAKARTA - Upaya pemerintah menggenjot investasi sektor hilir migas tampaknya belum membuahkan hasil. Bahkan, ada kecenderungan investasi hilir migas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News