Investasi Hilir Migas Melorot
Selasa, 01 Juli 2008 – 10:58 WIB
Dari kebutuhan BBM 1,3 - 1,4 juta barel per hari, kapasitas produksi kilang Pertamina saat ini hanya sekitar 1 juta barel per hari. Sehingga, kekurangannya harus diimpor oleh Pertamina. Purnomo mengatakan, sebenarnya pemerintah ingin menambah kapasitas produksi kilang pengolahan minyak. Namun, hal tersebut terganjal oleh keterbatasan dana.
Baca Juga:
Untuk membangun kilang berkapasitas 100 ribu barel per hari, paling tidak membutuhkan dana investasi hingga Rp 10 triliun. ''Ini berat bagi APBN. Karena itu, kami mendorong supaya swasta masuk,'' ujarnya.
Selain itu, lanjut Purnomo, hal lain yang membuat sektor hilir migas, terutama kilang pengolahan, makin complicated adalah jaminan suplai pasokan minyak mentah atau crude oil. ''Sebab, saat ini pasokan crude dunia memang ketat,'' katanya.
Salah satu contoh adalah berliku-likunya megaproyek kilang Banten yang rencananya akan dibangun oleh Pertamina dan National Iranian Oil Refinery adn Distribution Company (NIORDC).
Awalnya, kilang tersebut rencananya dibangun dengan kapasitas 300 ribu barel per hari. Namun, karena sulitnya mencari pasokan minyak, maka akhirnya rencana kapasitas kilang pun diturunkan menjadi hanya 150 ribu barel per hari. (owi)
Investasi Hilir Migas
JAKARTA - Upaya pemerintah menggenjot investasi sektor hilir migas tampaknya belum membuahkan hasil. Bahkan, ada kecenderungan investasi hilir migas
BERITA TERKAIT
- Sultan Minta Kepala Daerah Mengadopsi Konsep Pameran Jakarta Fair
- Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 18 Juni 2024 Turun
- Zialova Batik Sukses Bertransformasi Jadi Produsen Fashion Lokal Lewat KUR BRI
- Kolaborasi BMK & INACON 2024 Perluas Pemahaman Hak Kekayaan Intelektual Karya Lokal
- Klaster Rosella Terus Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI
- BSI Maslahat Menayangkan Live Streaming Kurban Selama 3 Hari Berturut-turut