Investasi Masuk Terus Menggeliat, Ekonomi Batam Diyakini akan Kembali Berjaya

Tender untuk merenovasi Hang Nadim akan melibatkan stakeholder internasional dan akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Dendi kemudian mengungkapkan sudah ada enam pihak yang menyatakan ketertarikan untuk mengikutinya yakni Incheon Airport Korea, GMR Airport, GVK, Vinci, Mitsui Japan dan Angkasa Pura 2.
Nantinya sebagai pengelola, BP Batam akan menerapkan sistem kerjasama operasi (KSO), sama seperti yang dilakukan di Pelabuhan Kabil dan sejumlah pelabuhan lainnya.
"Kita tak akan ikat kontrak dalam jangka panjang, karena nanti bisa di mereka semua," imbuhnya.
Investor di bandara seperti Garuda Maintenance Facility kata Eko akan terus dijaga karena industri berteknologi tinggi seperti ini bisa memberikan gaji dua hingga tiga kali lipat diatas Upah Minimum Regional.
"Kita akan cari industri yang bisa menggaji diatas UMR. Coba lihat di bandara, ada 1100 pegawai dengan gaji diatas UMR 2 atau 3 kali lipat. Apa pernah mereka berdemo," ungkap Eko.
Lalu apa harapan investor. Mereka sangat berharap agar pemerintah mampu menciptakan iklim kondusif untuk investasi di Batam. Salah satunya terkait kepastian mengenai tarif Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO) Batam.
"Kalau memang naik ya harus naik. Karena kurs Rupiah dan Dolar Amerika itu beda," kata pemilik kawasan industri Latrade, Tanjunguncang, Mr Theo.
Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami mengatakan Batam masih punya harapan untuk kembali berjaya. Nada optimis itu datang setelah Lion Air perluas
- Fakta-Fakta Honorer di Batam Membunuh Rekan Kerja, Sadis!
- Investasi Jateng di Triwulan I-2025 Capai Rp 21 Triliun
- Pelindo & Kemenhub Dorong Investasi di Sektor Maritim Lewat Indonesia Maritime Week 2025
- MDI Ventures lewat Amvesindo Ambil Peran dalam Peluncuran Maturation Map
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ini Salah Satu Pilihan Investasi Optimal di Tengah Tantangan Ketidakpastian Ekonomi Global