Investasi Rp 1,5 T, Industri Gula Glenmore Beroperasi

Investasi Rp 1,5 T, Industri Gula Glenmore Beroperasi
Ilustrasi. Foto: AFP

jpnn.com - SURABAYA – Industri Gula Glenmore (IGG) di Banyuwangi akhirnya resmi beroperasi. Pabrik berkapasitas giling enam ribu ton tebu per hari tersebut memulai giling perdananya kemarin (2/8).

Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno, BUMN kali terakhir membangun pabrik gula pada 1982. Giling perdana dilakukan pada 1985. IGG dibangun pada 2012 untuk menempati lahan seluas 29 hektare.

Pabrik tersebut dikelola PT IGG yang merupakan konsorsium PT Perkebunan Nusantara XII dan PTPN XI. Nilai investasinya mencapai Rp 1,5 triliun.

Direktur Utama PTPN XII Irwan Basri menyatakan, PG Glenmore cukup modern karena telah menggunakan mesin yang tingkat efisiensinya 80 persen. Dengan tebu hasil budi daya yang baik, rendemen tebu diprediksi mencapai 8,5–9 persen.

PG Glenmore juga menggunakan sistem karbonasi sehingga pengolahannya tidak menggunakan asam sulfat. Hasilnya, gula kristal putih premium dengan ICUMSA (kadar warna gula) kurang dari 100.

Selain memproduksi gula, PG Glenmore terintegrasi dengan sejumlah industri turunan yang memanfaatkan limbah tebu. Antara lain, pengolahan limbah menjadi energi listrik, pupuk organik, dan pakan ternak.

Berbahan bakar ampas tebu, instalasi pembangkit listrik itu mampu membangkitkan daya 2x10 megawatt. ’’Ke depan, kami akan mengolah tetes tebu menjadi bioetanol untuk campuran bahan bakar minyak dengan kapasitas produksi 80 kilo liter per hari,’’ terang Irwan.

Direktur IGG Ade Prasetyo menjelaskan, kapasitas giling akan ditingkatkan menjadi sembilan ribu ton pada 2017. Pabrik tersebut diperkirakan menghasilkan 58 ton gula siap konsumsi per hari.

SURABAYA – Industri Gula Glenmore (IGG) di Banyuwangi akhirnya resmi beroperasi. Pabrik berkapasitas giling enam ribu ton tebu per hari tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News