Investasi Rp 35 Triliun Bakal Segera Terealisasi
jpnn.com - JAKARTA – Keputusan pemerintah untuk menetapkan harga gas industri maksimal USD 6 per million metric British thermal unit (MMBTU) membawa angin surga bagi industri petrokimia.
Minat investasi perusahaan petrokimia asal Jerman Ferrostaal senilai USD 2,7 miliar atau sekitar Rp 35,6 triliun diyakini segera terealisasi.
’’Kalau harga gas bisa serendah itu, investasi-investasi yang selama ini terganjal harga gas tinggi bisa kembali masuk,” kata Direktur Industri Kimia Dasar, Direktorat Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian Muhammad Khayam kemarin (20/5).
Ferrostaal berniat membangun pabrik urea dan metanol dengan investasi masing-masing USD 700 miliar dan USD 2 juta. Metanol merupakan bahan baku olefin sebagai bahan dasar pembuatan plastik.
Pabrik akan didirikan di Kawasan Industri Teluk Bintuni di Papua Barat yang dekat dengan kilang gas Tangguh milik BP. ”Semoga tahun ini bisa dimulai,” katanya.
Rencana investasi puluhan triliun rupiah tersebut memang tertunda cukup lama. Nota kesepahaman ditandatangani sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Namun, Ferrostaal tidak segera merealisasikan proyek itu karena harga gas industri masih USD 9–USD 10 per MMBTU. ”Rencana investasinya sejak 2012,” tambahnya.
Jika proyek tersebut terealisasi, tutur Khayam, industri petrokimia dalam negeri bisa berkembang pesat. Nilai tambah pemanfaatan gas untuk kebutuhan dalam negeri bisa maksimal.
JAKARTA – Keputusan pemerintah untuk menetapkan harga gas industri maksimal USD 6 per million metric British thermal unit (MMBTU) membawa angin
- Megabuild dan Keramika Indonesia 2024 Dorong Inovasi Industri Bahan Bangunan
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp 9 Ribu Per Gram, Jadi Sebegini
- Luhut Binsar Sebut Tanpa Nikel Indonesia, Pasar EV Amerika Terpuruk
- Hutama Karya Bangun RSUP Dr Sardjito & Gedung Estetika RSUP di Bali
- Bayar Pajak Kendaraan dan Iuran Wajib Sekarang bisa lewat Bank Mandiri
- Lippo Cikarang Catatkan Pra-Penjualan Rp 325 Miliar, Total Pendapatan Naik 175 Persen