Investor Indonesia Timur dan Tengah Naik 43 Persen

Ketika tren pasar melemah (bearish) atau kinerja emiten sedang buruk, investor pemula tersebut berpotensi merugi sehingga kapok berinvestasi di pasar modal.
Karakter investor seperti itu berbeda dengan investor dari kalangan pekerja, pengusaha atau individu dengan dana besar. Investor tersebut biasanya memiliki pegetahuan yang bagus soal pasar modal. Karena itu, ketika merugi, investor tidak buru-buru keluar dari bursa.
Nunung mengakui, AB sebagai korporasi memang tak bisa lepas dari prinsip bisnis dan keuntungan. Soal bagaimana orientasi pasar dari AB, itu murni hak dari masing-masing AB.
Namun, dia mengingatkan bahwa investor mahasiswa pada 10–20 tahun lagi berpotensi menjadi pemilik dana besar. ”Kalau investor besar kan nanti semakin menua sehingga tidak ada regenerasi investor,” katanya. (rin/jos/jpnn)
JAKARTA – Jumlah investor di wilayah Indonesia tengah dan timur meningkat pesat sejak Januari 2015 hingga Juni 2016. Kenaikan mencapai 43 persen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal
- Harga Pangan Hari Ini Cukup Baik, Mak-Mak Pasti Senang
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya