Investor Lambat Bangun Jalan Tol
Kamis, 08 Januari 2009 – 04:17 WIB

Investor Lambat Bangun Jalan Tol
Meski demikian, Nurdin mengakui, pemerintah juga bisa memberikan dispensasi kepada sejumlah investor. Dispensasi diberikan setelah tim auditor diterjunkan untuk menghitung nilai ekonomis proyek. ’’Jangan sampai belum kerja di lapangan sudah menuntut kenaikan biaya konstruksi,’’ ujarnya.
Baca Juga:
Saat ini sudah ada empat ruas jalan tol yang mengusulkan peninjauan kembali biaya konstruksi, yakni Tol Ciawi–Sukabumi, Depok–Antasari, Kertosono–Mojokerto, dan Cikampek–Palimanan. Umumnya, investor meminta kenaikan biaya konstruksi karena kenaikan harga tanah dan bahan bangunan melebihi proyeksi di awal proyek.
Dalam pertemuan Selasa lalu, investor juga mempertanyakan kesiapan pemerintah memberikan dana talangan pembebasan lahan dari Badan Layanan Umum (BLU) dan keterbatasan dana risiko kelebihan tanah (land capping). Menanggapi permintaan tersebut, Nurdin meminta investor menyiasati dengan memprioritaskan pekerjaan di seksi-seksi jalan tol yang paling prospektif.
’’Saya tidak berani meminta tambahan dana ke Depkeu karena penyerapan sampai akhir 2008 kurang dari 50 persen. Kalau sudah 70 persen, saya baru bersedia minta tambah kepada menteri keuangan,’’ katanya. (noe/nw)
JAKARTA - Pemerintah menilai, investor jalan tol kerap lambat memulai proyek sehingga tol tak layak bangun akibat kenaikan harga bahan bangunan dan
BERITA TERKAIT
- Harga Emas di Pegadaian Hari Ini Rabu 7 Mei 2025 Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- Kini Indonesia Punya Mobil Listrik Merek Nasional, Begini Penampilannya
- Bea Cukai Tingkatkan Pengawasan di Sektor Kepabeanan Lewat Kolaborasi Lintas Instansi
- Waka MPR Eddy Soeparno Optimistis MBG hingga Kopdes Merah Putih Bikin Ekonomi Tumbuh
- Prabowo Bakal Wujudkan Swasembada BBM di Indonesia
- UMKM Binaan PT Pertamina Patra Niaga Jadi Penjaga Warisan Batik Tulis Tasikmalaya