Investor Tiongkok Ternyata Lebih Memilih Relokasi Pabriknya ke India Ketimbang Indonesia

Investor Tiongkok Ternyata Lebih Memilih Relokasi Pabriknya ke India Ketimbang Indonesia
Kawasan Industri Batamindo. Foto: batampos/jpg

Di luar dari perusahaan asal Tiongkok, perusahaan asal Taiwan, Jepang, dan Amerika juga memilih merelokasi pabriknya dari Tiongkok ke Asia Tenggara.

Sampai di sini, Indonesia baru mendapat satu investor yakni Pegatron. Tapi Pegatron juga berencana membangun pabrik lainnya di India. Investor lainnya dari Taiwan, Compal Electronics justru memilih Vietnam.

Baca: Demi Penuhi Ambisi, Mitra Kukar Butuh Dukungan Penuh Suporter

Investor asal Jepang, Ricoh lebih memilih ke Thailand. Sedangkan investor asal Amerika Brooks Running lebih memilih ke VIetnam. Investor-investor tersebut merupakan perusahaan besar yang bergerak di berbagai bidang seperti peralatan rumah tangga, chemical, furnitur, tekstil, komputer, sepatu dan lainnya.

Tjaw juga mengaku heran dari sekian banyak nama tersebut, justru hanya sedikit yang melirik ke Indonesia yang memiliki posisi sangat strategis di Selat Malaka. "Secara kemudahan berbisnis dan indeks daya saing negara-negara Asean, kita lebih baik dari Vietnam. Tapi pada kenyataannya. Mengapa," tuturnya.

Berdasarkan data dari Forum Ekonomi Dunia dan Bank Dunia pada tahun ini, Indonesia memang berada di bawah Vietnam soal kemudahan berbisnis, urutan 73 banding 69. Tapi soal indeks daya saing, Indonesia lebih baik, urutan 45 banding 77.

Tapi masih ada solusi. Perang dagang antara Amerika dan Tiongkok meski dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Batam. Selain dengan meningkatkan daya saing yang lebih kompetitif, juga perlu giat menggelar promosi di negeri tirai bambu tersebut.(leo)


Wakil Ketua Koordinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri, Tjaw Hoeing sejauh ini Batam belum merasakan dampak positif dari perang dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News