IPB Memuji Cara Kementan Menangani Wabah PMK Hewan Ternak dengan Cepat dan Tepat

IPB Memuji Cara Kementan Menangani Wabah PMK Hewan Ternak dengan Cepat dan Tepat
Dr Sri Murtini dari IPB University menilai cara cepat dan tepat dalam penanganan wabah PMK seperti yang dilakukan Kementan sangat diperlukan. ilustrasi. Foto: Dokumentasi Kementan

"Ingat, di dalam air liurnya itu banyak sekali virusnya. Jadi kalau air liurnya menempel di kandang, peralatan itu bisa menularkan. Karena itu menjaga kesehatan hewan sangat penting," tegasnya.

Pengajar analisis risiko pemasukan hewan dan produk hewan Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University Denny Widaya Lukman mengatakan virus pada sapi perah bisa ditemukan sejak tiga hari sebelum munculnya luka-luka.

"Karena itu untuk konsumen diimbau agar memotong hewan di rumah potong hewan yang sesuai dengan undang-undang," terangnya.

Denny menjelaskan upaya tersebut harus dilakukan karena di rumah potong hewan sudah ada dokter hewan yang memeriksa dan mengawasi dari sebelum dan sesudah hewan dipotong.

"Sebaiknya kita mengkonsumsi makanan matang," tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) meminta semua kepala daerah di Indonesia untuk mengatur lalu lintas ternak sebagai upaya bersama dalam mencegah penularan PMK dari Jawa Timur dan Aceh.

"Daerah-daerah ini sepenuhnya dalam kendali yang baik oleh pemerintah kabupaten, provinsi maupun dari jajaran Kementan untuk bisa mengendalikan agar tidak terjadi mutasi-mutasi berlebihan tanpa pengendalian langsung baik oleh tenaga kesehatan maupun semua jajaran yang terkait di provinsi," kata Mentan Syahrul Yasin Limpo.

Mentan memastikan penanganan PMK terus dilakukan secara maksimal, di antaranya dengan mendistribusikan obat, penyuntikan vitamin, pemberian antibiotik dan penguatan imun.

Dr Sri Murtini dari IPB University menilai cara cepat dan tepat dalam penanganan wabah PMK seperti yang dilakukan Kementan sangat diperlukan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News