Iran Bakal Membalas Aksi Psikotik Donald Trump
jpnn.com, TEHRAN - Pekan lalu pemerintah Iran mengklaim sudah berhasil meredam gelombang demonstrasi yang sempat menghantam seantero negeri. Setidaknya 22 tewas dan 3.700 demonstran ditangkap karena aksi yang dimulai akhir bulan lalu.
Kini Tehran mengarahkan perhatian mereka ke Amerika Serikat. Negeri Paman Sam itu, bersama Israel dan Saudi, dituduh terlibat dalam aksi massa tersebut.
Pemimpin tertinggi rezim ulama Iran, Ayatollah Ali Khamenei turun tangan langsung memimpin serangan verbal. Menurutnya, pemerintah Iran punya bukti kuat bahwa demonstrasi-demonstrasi tersebut digerakan dari luar negeri.
"AS harus tahu, pertama, mereka meleset...Kedua, beberapa hari terakhir mereka telah melukai Iran, dan percayalah kami tidak akan tinggal diam," tulis Khamenei di Twitter, Selasa (9/1).
Pemerintah Iran menuding intelijen AS dan Israel adalah otak di balik aksi yang bermula di Kota Mashhad tersebut. Mereka juga menuduh pemerintah Arab Saudi berperan sebagai penyandang dana.
"Sekali lagi, bangsa kami mengatakan kepada AS, Inggris, dan semua yang berusaha menggulingkan Republik Islam Iran dari luar negeri bahwa 'kalian telah gagal, dan kalian akan terus gagal di masa depan," lanjut Khamenei di akun Twitter-nya.
Penerus Ayatollah Ruhollah Khomeini itu tak melupakan Presiden Amerika Serikat. Seperti Kim Jong-un di Korut, pemimpin 78 tahun itu menyindir kondisi psikologi Trump.
"Pria yang menguasai Gedung Putih ini, walau sepertinya dia sangat tidak stabil, harus menyadari bahwa tindakan ekstreme dan psikotik-nya pasti akan mendapat balasan," tulisnya.
Iran mengklaim telah berhasil meredam gelombang demonstrasi yang berlangsung sejak dua pekan lalu. Kini Tehran mengarahkan perhatian mereka ke Amerika Serikat.
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat