Iran Bersumpah Langgar Kesepakatan Nuklir Tiap 60 Hari

Iran Bersumpah Langgar Kesepakatan Nuklir Tiap 60 Hari
Presiden Iran Hassan Rouhani. Foto: AFP

Tepat setahun setelah AS keluar dari JCPA, Presiden Iran Hassan Rouhan memberikan tenggat 60 hari bagi negara-negara lainnya untuk mencari solusi. Yaitu, agar Iran tak lagi terkena sanksi. Tapi, hingga batas akhir waktu yang ditentukan, lima negara tersisa gagal memberikan solusi bagi Iran.

Iran tidak berhenti sampai di sini. Ancaman mereka berlanjut. Rencananya, Iran melanggar kesepakatan 60 hari sekali. Itu dilakukan jika tetap tidak ada solusi atas sanksi-sanksi yang dijatuhkan kepada mereka.

Wakil Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menegaskan bahwa negara-negara Eropa ikut bertanggung jawab karena mereka gagal memenuhi komitmen. ''Pintu diplomasi masih terbuka, tapi yang paling penting adalah perlunya inisiatif baru,'' tegasnya. Araghchi memaparkan, penurunan penjualan minyak Iran dan efek sanksi finansial adalah masalah besar yang harus diselesaikan segera.

Pernyataan senada dilontarkan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif. Melalui akun Twitter miliknya, Zarif menegaskan bahwa Iran siap kembali mengikuti kesepakatan awal di JCPA. Tapi, anggota yang lain juga harus mempertahankan komitmen.

Belum diketahui apakah Iran akan melanjutkan proyek reaktor di Arak. Reaktor tersebut bisa memproduksi plutonium. Pembangunan dan aktivasi reaktor tersebut dihentikan atas kesepakatan JCPA.

Di pihak lain, AS langsung berang dengan keputusan Iran. Trump menyebut Iran sedang bermain api. (sha/c19/dos)


Iran tak mau bersabar lagi. Negeri Para Mullah itu kemarin, Minggu (7/7) mengumumkan akan meningkatkan pengayaan uraniumnya di atas 3,67 persen.


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News