Irjen Napoleon Diisolasi, Pendeta Saifuddin: Bawa ke Nusakambangan!
"Dia (Napoleon Bonaparte, red) masih jenderal aktif. Jadi, dia ditakuti oleh penjaga sel di bawah itu. Dia semaunya melakukan intervensi tugas polisi," kata Saifuddin.
Menurutnya, tindakan yang dilakukan jenderal polisi bintang dua itu sudah merusak tatanan Polri.
"Dia sudah merusak kepolisian. Kopral saja enggak melakukan kelakuan begitu. Salam sadar, sampaikan," kata Saifuddin Ibrahim.
Diketahui bahwa dugaan penganiayaan ini bermula saat Napoleon bersama tiga tahanan masuk ke kamar sel Muhammad Kece sekitar pukul 00.30 WIB.
Kemudian, Napoleon menyuruh salah satu tahanan mengambil kantong plastik putih yang berisi kotoran manusia di kamar selnya. Lalu, melumuri tinja itu ke wajah dan tubuh Kece.
Napoleon kemudian memukul Kece. Penganiayaan terjadi sekitar satu jam hingga pukul 01.30 WIB. Setelah selesai, Napoleon dan tiga tahanan kembali ke sel.
Penganiayaan diduga lantaran Napoleon tak terima M Kece menghina Islam. (mcr3/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Pendeta Saifuddin Ibrahim mengatakan seharusnya Irjen Napoleon Bonaparte dibawa ke Nusakambangan, karena menganiaya Muhammad Kece.
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Ada Napi Terorisme di Nusakambangan Ogah Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024
- Bersafari di Cilacap, Ganjar Kembali Suarakan Ide Menghukum Koruptor di Nusakambangan
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor
- Apresiasi dari Akademisi untuk Ide Ganjar soal Penjarakan Koruptor di Nusakambangan
- Pejabat Korup Bikin Muak, Prof Henri Puji Ide Ganjar soal Nusakambangan buat Koruptor
- Ide Baru dari Ganjar: Nusakambangan untuk Penjara Koruptor!