Irma Hikmayanti, Pencetus English Competition Pertama untuk Tuna Netra Indonesia
Tekanan Bola Mata Meninggi karena Banyak Menangis
Senin, 09 Januari 2012 – 01:51 WIB

Irma Hikmayanti, Pencetus English Competition Pertama untuk Tuna Netra Indonesia
Tuhan memanggil ayah tercintanya pada Desember 2007 dengan diagnosis kanker. "Saya sangat dekat dengan ayah, saya sedih sekali waktu itu. Tiap hari selalu menangis," katanya.
Karena kesedihan dan tangis itu, tekanan bola mata Irma meninggi, hingga 53. Ukuran normalnya maksimal 20. Dokter di RS Mata Aini Jakarta menyarankan agar operasi lagi untuk mengurangi tekanan. "Saya minta tunggu 40 hari setelah meninggalnya ayah," katanya.
Namun, karena Irma sudah 17 kali dioperasi, tidak ada lagi lubang untuk mengurangi tekanan mata."Dokter menawarkan Ahmed Implan, yang dipasangkan di bola mata. Tapi, ini juga hasilnya tak bisa digaransi," katanya.
Suatu malam, di sekitar peringatan Valentine Day (14 Februari) 2008, Irma membuka perban matanya. Tapi saat dicoba dibuka, tak terlihat apapun. "Hanya cahaya," katanya. Ketika dia coba pakai kacamatanya, sama saja. "Semuanya terlihat terang," katanya.
Nikmat penglihatan Irma dicabut perlahan sejak SD hingga benar-benar hilang empat tahun lalu. Namun, kondisi buta total tak menghalanginya menjadi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu