Ironi di Balik Lancarnya Arus Mudik

Oleh Nizar Zahro*

Ironi di Balik Lancarnya Arus Mudik
Anggota Komisi V DPR M Nizar Zahro. Foto: dok.JPNN

Demikian pula untuk angkutan laut. Untuk 2016 ada 494.910 angkutan, sedangkan 2017 hanya ada sekitar 453.516. Artinya ada penurunan 41.394.

Memang, data di atas baru bicara hingga H-2 lebaran. Namun, jika membaca pernyataan Direkur Utama Jasa Marga Desi Arryani yang menyebut puncak arus mudik di Gerbang Tol Cikarang Utama terjadi pada H-4, maka data yang dilansir dari Posko Mudik Kementerian Perhubungan sudah cukup untuk dijadikan pijakan untuk menyodorkan asumsi penurunan jumlah pemudik.

Bahkan, acara mudik gratis yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan juga kekurangan peminat. Mudik bareng dengan moda kereta api menyisakan bangku kosong hingga 1.000 kursi.

Kondisi lebih parah terjadi pada mudik gratis dengan moda kapal laut yang hanya terisi 60 persen dari kapasitas yang disediakan. KM Dobonsolo yang mampu mengangkut 1.250 sepeda motor, pada pemberangkatan 17 Juni 2017 dengan rute Tanjung Priok Jakarta – Tanjung Emas Semarang hanya mengangkut 113 sepeda motor saja. Sangat jauh dari harapan.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak rakyat yang tahun lalu bisa merayakan Lebaran di kampung halaman, tetapi tahun ini tidak bisa mudik. Melihat begitu banyaknya rakyat yang tidak bisa mudik, mestinya menjadi perhatian pemerintah untuk mencari tahu apa penyebab rakyat tidak bisa mudik.

Sayangnya, pemerintah lebih bersemangat mengumumkan bahwa mudik berjalan lancar dan menjadikannya sebagai kampanye pencitraan. Padahal bila diamati secara saksama, akan dengan mudah didapat penyebab menurunnya jumlah pemudik.

Indikator ke arah situ sudah disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani yang menyatakan bahwa hampir semua perusahaan ritel mengeluhkan turunnya daya beli masyarakat pada Lebaran tahun ini. Sehingga, penjualan berbagai produk jauh menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Misalnya, produk batik mengalami penurunan hingga 20 persen. Menurut para pengusaha batik, penurunan itu yang paling parah untuk pertama kalinya.

Dalam beberapa kesempatan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa arus mudik 2017 dapat berjalan lancar karena kinerja aparat pemerintahan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News