Isak Tangis Warga NTT Iringi Pelepasan Jenazah Frans Lebu Raya di Bali

Isak Tangis Warga NTT Iringi Pelepasan Jenazah Frans Lebu Raya di Bali
Mobil ambulans membawa jenazah mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya dari RSUP Sanglah, Denpasar, ke rumah duka di Jalan Mpu Tantular Nomor 1, Renon, Denpasar, Bali, Minggu (19/12). Foto: Sentot Prayogi/JPNN.com.

jpnn.com, DENPASAR - Isak tangis ratusan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) yang berdomisili di Bali pecah saat mengiringi jenazah mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya dibawa dari instalasi jenazah RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, menuju rumah duka di Jalan Mpu Tantular Nomor 1, Renon, Denpasar, Minggu (19/12) sore. 

Ratusan warga NTT yang berdomisili di Bali memenuhi areal instalasi jenazah RSUP Sanglah, tepatnya di bagian belakang rumah sakit terbesar di Pulau Dewata itu. 

Tangis histeris sanak keluarga sosok perintis Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) di NTT menyelimuti suasana pelataran instalasi di Jalan Pulau Tarakan, Denpasar, itu.

Isak tangis keluarga bersahutan selama berjam-jam karena kepergian sosok yang banyak memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan di NTT ini.  

Detik-detik tangis histeris pecah, di antaranya, ketika seragam PDH berwarna putih yang biasa dikenakan Frans Lebu Raya saat menjabat gubernur dihadirkan untuk mengiringi jenazah almarhum. 

Saat peti jenazah tokoh politik yang pernah menjabat ketua DPD PDIP NTT dimasukkan ke ambulans sekitar pukul 17.45 Wita, isak tangis histeris warga kian tak terbendung.

Puluhan kendaraan roda empat dan dua mengiringi kendaraan ambulans menuju Rumah Duka di Jalan Mpu Tantular Nomor 1, Renon.

Frans Lebu Raya, tokoh panutan bagi warga NTT, meninggal dunia di ICU RSUP Sanglah, tepat pukul 13.40 Wita karena sakit.

Isak tangis warga NTT mengiringi pelepasan jenazah mantan Gubernur NTT Frans Lebu Raya di Bali. Frans Lebu Raya meninggal dunia di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Minggu (19/12) karena sakit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News