Isi Surat yang Diduga Ditulis Mahasiswa Unair Sebelum Tewas, Aduh, Memilih Mati

Isi Surat yang Diduga Ditulis Mahasiswa Unair Sebelum Tewas, Aduh, Memilih Mati
Potongan surat yang diduga ditulis oleh salah seorang mahasiswa Unair sebelum tewas. Foto: source fo JPNN Jatim

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tidak melihat masa depanku sendiri. Aku tahu seberapa besar kamu mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tidak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tidak bisa melindungimu.

Untuk saudara laki-laki dan perempuanku

Aku berharap kalian tidak pernah berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang pintar. Aku tidak sepintar itu. Aku adalah orang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia yang sebenarnya.

Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tidak bisa bertahan sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.

Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tidak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana

Untuk Paman

Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi anak bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tidak bisa menanggung kenyataan ini. Aku memilih pergi. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu bilang aku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.

Untuk Sahabatku

Dari isi surat yang diduga ditulis oleh salah satu mahasiswa Unair itu, muncul dugaan adanya bunuh diri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News