Islam dan Nasionalisme Harus Berdampingan dan Seimbang

Islam dan Nasionalisme Harus Berdampingan dan Seimbang
Haul Bung Karno ke-47 dan peluncuran buku “Bung Karno, Islam, dan Pancasila” di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (21/6). Foto: Humas MPR

Basarah menambahkan bangsa Indonesia patut bersyukur karena telah diwariskan oleh para pendiri negara sebuah dasar dan ideologi negara yang kualitasnya telah melampaui ideologi bangsa-bangsa lain di dunia.

“Sebagai sebuah bangsa yang besar kita patut bersyukur karena telah diwariskan oleh para pendiri negara sebuah dasar dan ideologi negara yang kualitasnya telah melampaui ideologi bangsa-bangsa lain di dunia. Pancasila lebih baik dari Manifesto Komunis Karen apula sila Ketuhanan Yang Maha Esa. Pancasila lebih baik dari paham liberalisme/kapitalisme karena punya sila keadilan sosial dan Pancasila juga lebih baik dari sistem khilafah karena punya sila persatuan Indonesia,” jelasnya.

Buku “Bung Karno, Islam, dan Pancasila” materi substansinya sebagian besar diambil dari disertasi doktor Basarah pada Fakultas Hukum Universitas Diponegoro Semarang dengan judul disertasi “Eksistensi Pancasila Sebagai Tolok Ukur dalam Pengujian UU terhadap UUD 1945 di Mahkamah Konstitusi: Kajian Perspektif Filsafat Hukum dan Ketatanegaraan” yang dipertahankan dalam sidang terbuka ujian doctoral pada 10 Desember 2016.

“Semoga hadirnya buku Bung Karno, Islam, dan Pancasila akan memberikan manfaat dan dapat menjadi jembatan pemikiran antara pandangan Golongan Islam dan Golongan Nasionalis dalam menghadapi dan menyikapi perubahan sosial yang sedang terjadi dalam masyarakat Indonesia saat ini,” pungkas Basarah. (adv/jpnn)


Golongan Islam dan nasionalisme adalah ibarat dua rel kereta api. Keduanya harus berdampingan dengan kokoh dan seimbang.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News