Israel di Ambang Perang Saudara, yang Bicara Bukan Tokoh Sembarangan
Menurut Olmert, berbagai aksi itu membuat pemerintahan Israel saat ini menghadapi implikasi serius.
“Maksud saya, pembangkanan sipil dengan semua konsekuensi yang mungkin terjadi pada stabilitas negata dan kemampuan pemerintah untuk bertindak dan pada kepatuhan sebagian besar penduduk Israel,” tuturnya.
Pada Sabtu lalu (22/7), Komcad IDF melakukan aksi untuk menentang RUU Reformasi Peradilan.
Terdapat 10 ribu personel Komcad IDF yang memutuskan menghentikan pengabdian mereka. Sehari sebelumnya, komcad dari Angkatan Udara IDF terlebih dahulu menyampaikan sikap mereka menolak RUU kontroversial itu.
Namun, Parlemen Israel (Knesset) yang didominasi pendukung pemerintahan Netanyahu tetap meluluskan RUU itu.
Dari 120 anggota Knesset, terdapat 64 legislator yang menyetujuinya, sedangkan sisanya memilih walk out.(JPost/JPNN.com)
Eks Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menyatakan negerinya berada dalam ancaman serius dari dalam negeri pasca-pemungutan suara atas RUU Reformasi Peradilan.
Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi
- Ketika Yahudi Australia Berubah Pikiran soal Israel, Simak Ceritanya
- Israel Buka Perbatasan untuk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
- Israel Serbu Rafah, Amerika Tunda Penjualan Senjata
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Rafah, Meski Hamas Setujui Gencatan Senjata
- Operasi Militer Israel Berhasil Rampas Tanah Palestina di Rafah
- Hamas Menembakkan Rudal Jarak Pendek ke Pasukan Israel di Perbatasan Gaza