Istana Bantah Berniat Bangkitkan Dwifungsi TNI

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden atau KSP, Moeldoko, membantah kekhawatiran Imparsial bahwa restrukturisasi dan reorganisasi di tubuh angkatan perang akan mengembalikan fungsi kekaryaan TNI alias Dwifungsi ABRI.
"Ya ndak lah. Bukan. Hanya dari struktur kan bisa dikenali, jabatan-jabatan mana yang menuju kepada dwifungsi," kata Moeldoko di Jakarta, Jumat (8/2).
Kritik dari Imparsial muncul sebagai respons terhadap keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyetujui restrukturisasi di internal TNI dan menyediakan 60 jabatan bintang untuk perwira tinggi yang baru.
Moeldoko meyakinkan bahwa proses restrukturisasi di lingkungan TNI akan dilakukan sesuai aturan perundang-undangan yang ada.
"Enggak mungkin lah kami mau keluar dari aturan. Jadi enggak ada kaitannya, wah nanti TNI akan kembali ke dwifungsi," jelas mantan panglima TNI itu.
Publik menurutnya bisa sama-sama mengawasi proses restrukturisasi tersebut. Silakan dilihat apakah struktur TNI berubah atau tidak. Misalnya ada keterkaitan dengan sosial politik atau sospol.
"Kalau ada sospolnya, nah, ini TNI mau main-main di politik. Kan begitu. Doktrinnya berubah enggak? Doktrinnya enggak berubah, Undang-Undangnya enggak berubah. Indikatornya itu saja," tandasnya.(fat/jpnn)
Dugaan bahwa rezim Jokowi hendak mengembalikan dwifungsi militer alias dwifungsi TNI dibantah Kepala KSP Moeldoko
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen
- Kontroversi Mutasi Letjen Kunto, Pengamat Militer Bicara Matahari Kembar
- 2 Kapten Infranteri Tangkap Bandar Narkoba di Bima, Kolaborasi dengan Warga
- Letjen Kunto Anak Pak Try Batal Dimutasi, Ini yang Terjadi
- Surat Ini Bikin Mutasi Letjen Kunto Arief Dianggap Bermuatan Politis