Istana Bantah Pidato Prabowo soal BUMN Bangkrut, nih Datanya

Istana Bantah Pidato Prabowo soal BUMN Bangkrut, nih Datanya
Pesawat Garuda. Ilustrasi Foto: dok.JawaPos.com

"Tekanan terhadap keuangan Garuda Indonesia terutama karena selisih nilai tukar mencapai US$52,32 juta, yang naik dari US$16,03 juta pada periode Januari-September 2017," jelas dia.

Garuda Indonesia bahkan memroyeksi laba perusahaan (di luar pajak) mencapai Rp 1 triliun. Garuda Indonesia Group juga mengelola Sriwijaya Air melalui kerja sama operasional (KSO) bersama Sriwijaya Air Group.

Hal itu, katanya, menunjukkan bahwa Garuda Indonesia tetap menjadi yang terbaik dan terpercaya. Berbagai penghargaan di level nasional dan internasional pun diperoleh maskapai yang kini dipimpin I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.

Sementara itu, kondisi PLN menurut data sepanjang Januari-Juni 2018, pendapatan usaha naik 7,43 persen (yoy). Pada periode yang sama, laba sebelum pajak PLN mencapai Rp 1,83 triliun. Angka tersebut sudah mengkalkulasi kerugian nilai tukar sekitar Rp 11,57 triliun.

"Faktor lain yang harus diperhatikan dalam adalah bagaimana peranan BUMN yang semakin meningkat," tegas Erani yang pernah menjadi dirjen di Kementerian Desa PDTT.

Dia menjelaskan bahwa lewat Pertamina, keadilan ekonomi dapat diwujudkan. Pemerintah menjamin tercapainya “BBM Satu Harga” di seluruh Indonesia. Pertamina terus melanjutkan program tersebut ke 124 titik wilayah 3T di Indonesia.

BACA JUGA: Kata Pengamat soal Pidato Kebangsaan Prabowo

Selain itu, pada 2018 Pertamina telah mengambil alih kelola Blok Mahakam, Blok Rokan, dan blok terminasi lainnya yang sebelumnya dikelola oleh asing. Sedangkan PLN telah mampu meningkatkan rasio elektrifikasi hingga mencapai 98,3 persen sampai akhir 2018.

Pihak Istana membantah omongan Prabowo Subianto saat Pidato Kebangsaan yang menyebut sejumlah BUMN mengalami kebangkrutan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News