Istana Keluarkan Pernyataan Keras Soal Pembantaian di Papua

Istana Keluarkan Pernyataan Keras Soal Pembantaian di Papua
Polri melakukan pengecekan dugaan KKB membantai 31 pekerja di Nduga. Ilustrasi Foto: Robert Mboik/Radar Merauke/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Istana Kepresidenan menyampaikan pernyataan keras merespons pembunuhan 31 pekerja PT Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dalam keterangan resminya pada Rabu (5/12), menyatakan bahwa yang terjadi di Nduga, merupakan aksi terorisme.

"Untuk itu, kami mengutuk atas peristiwa ini. Ini bukan sekadar dilakukan oleh aksi kelompok kriminal bersenjata, tapi ini sudah aksi-aksi boleh saya katakan sebuah gerakan OPM (Organisasi Papua Merdeka)," tegas Moeldoko.

Karena itu dia meminta jangan ada standar ganda dalam melihat peritiwa tersebut. Sebab, sangat tidak imbang ketika terjadi sebuah peristiwa kecil yang dijalankan aparat di Papua, dieksploitasi besar-besaran. Tapi di saat 31 nyawa warga sipil jadi korban seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Atas kejadian tersebut, lanjut Moeldoko, pemerintah telah mengambil langkah-langkah karena masyarakat Papua membutuhkan kenyamanan dan keamanan.

"Sehingga pemerintah dengan cepat mengirimkan kurang lebih 150 personil TNI Polri untuk segera mengembalikan situasi itu," sebut mantan Panglima TNI ini.

Moeldoko juga menyampaikan bahwa pembangunan di Papua harus tetap berjalan. Sebab, sudah menjadi komitmen pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla melakukan pemerataan pembangunan tanpa mengenal situasi.

"Untuk itu, walau pun kita diganggu, pemerintah tetap berjalan. Karena ini jadi kebutuhan besar masyarakat Papua, bukan sekelompok kecil orang-orang bersenjata," tegasnya.

Ini bukan sekadar dilakukan oleh aksi kelompok kriminal bersenjata, tapi ini sudah aksi-aksi boleh saya katakan sebuah gerakan OPM.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News