Istilah Pajak Gibran Memperluas Kebun Binatang Dinilai Gamang Secara Teknis

Istilah Pajak Gibran Memperluas Kebun Binatang Dinilai Gamang Secara Teknis
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka di panggung debat cawapres di JCC, Jakarta, Jumat (22/12). Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi Harry Seldadyo menilai istilah memperluas kebun binatang yang digunakan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres kemarin, kurang tepat. Dia juga menjelaskan apa arti dari berburu dalam kebun binatang.

“Berburu dalam kebun binatang, ya, itu artinya yang kena pajak itu itu saja yang dikejar. Atau memancing di kolam yang ikannya itu-itu saja. Dengan kata lain jika hari ini ada pengusaha bidang tertentu yang kena pajak, ya, sudah dia-dia lagi yang kena pajak sehingga peningkatan pajak sangat mengandalkan wajib pajak yang sangat sempit," kata Harry Seldadyo dalam keterangannya Sabtu (23/12).

Harry menanggapi jika termin memperluas kebun binatang kurang tepat dalam segi teknis.

“Memperluas kebun binatang itu agak gamang secara teknis. Karena cuma ada dua, intensifikasi atau ekstensifikasi. Padahal sumber pajaknya tidak berubah dan itu-itu saja, income, aset," jelas dia.

Harry berkomentar jika gaya ekstensifikasi sebenarnya lebih tepat dibandingkan intensifikasi yang disebut oleh Gibran.

“Idealnya menggunakan ekstensifikasi yang sudah disebutkan oleh Ganjar. Sektor-sektor yang tadinya luput dari pajak, kini dikenai pajak. Sektor-sektor yang tadinya terlindungi dari pajak, kini dikenakan pajak," jelas dia.

Sebelumnya, berkebalikan dengan Gibran, calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo memberikan cara lain dalam memperbesar pajak, yaitu ekstensifikasi.

"Mencari pajaknya tidak mancing di akuarium atau berburu di kebun binatang, tetapi ekstensifikasi dari mereka yang sebenarnya masih punya banyak potensi, pajak, loh, ya," ucap Ganjar dalam acara Food and Agriculture Summit III dan Dialog Calon Presiden RI 2024 - 2029 yang digelar IPB, dikutip Kamis (21/12).

Pengamat menanggapi jika istilah memperluas kebun binatang kurang tepat dalam segi teknis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News