Istri Mara Salem Ungkap Hari-Hari Terakhir Bersama Suami Sebelum Dibunuh, Mengharukan

Istri Mara Salem Ungkap Hari-Hari Terakhir Bersama Suami Sebelum Dibunuh, Mengharukan
Personel Polres Simalungun dibantu Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tewasnya pemred salah satu media online. Foto: ANTARA/HO

Hal terakhir yang dia rasakan agak lain dari sang suami, ketika mereka dibawa jalan-jalan ke Medan beberapa hari sebelum kejadian pembunuhan. Saat di Medan, Marsal mengabadikan momen kebersamaan mereka dan mengunggahnya ke media sosial.

Hal tersebut katanya tak pernah dilakukan Marsal Harahap sebelumnya.

“Kami juga terkejut diposting foto keluarga. Karena selama ini tidak pernah, alasan tidak posting foto keluarga karena ingin melindungi keluarga,” kata Bonia.

Kematian suaminya masih misteri, dia pun sangat berharap peristiwa pembunuhan suaminya dapat terungkap. “Sekali lagi saya dan anak-anak almarhum menyampaikan terima kasih kepada seluruh wartawan yang sudah peduli kepada kami,” jelasnya.

“Untuk pelaku, saya tidak akan dendam dan saya tidak akan mengutuk karena saya juga punya anak. Biarlah diproses sesuai dengan hukum yang berlaku,” katanya.

Kerasnya hidup sebagai istri wartawan telah ia lalui, pun demikian ia mengaku tetap sabar menjalaninya. Mulai dari tekanan ekonomi hingga teror, rumahnya didatangi banyak orang tak dikenal yang tak diketahui tujuannya ia pernah lewati.

“Kami pernah diselamatkan dari penculikan sekitar tahun 2017 lalu, kawan-kawan dari wartawan yang menyelamatkan,” katanya.

Dalam hal pekerjaan, Bonia mengaku kalau suaminya tak mau mereka terlibat dan masuk terlalu jauh dengan dunia yang ia jalani .

Istri Mara Salem Harahap Harahap, 42, Bonia, mengungkap hari-hari terakhir bersama suaminya sebelum tewas ditembak OTK di mobil tak jauh dari rumahnya di Simalungun, Sumut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News