Isu Iran Bakal Hangat di KTT G8

Ahmadinejad Peringatkan Obama

Isu Iran Bakal Hangat di KTT G8
PANAS - Presiden Iran yang kini masih berada di 'kursi panas', Mahmoud Ahmadinejad, tampak cukup tenang saat menghadiri pertemuan dengan para anggota lembaga legislatif negerinya, di kantor kepresidenan di Teheran, Selasa (23/6) lalu. Foto: AP/ISNA.
ROMA - Rencana pertemuan atau KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G8 di Italia, awal bulan Juli depan, diyakini bakal dipenuhi dengan pembicaraan hangat terkait situasi di Iran belakangan. Awalnya, seperti dikutip BBC, fokus agenda pembicaraan yang dicanangkan adalah masa depan Afghanistan, namun kekacauan yang terjadi pasca-pemilu di Iran telah menggeser isu tersebut.

Iran sendiri kebetulan memang telah sengaja diundang, lantaran merupakan salah satu negara tetangga Afghanistan. Makanya, para pemimpin negara-negara G8 pun sempat berharap bisa jumpa dan berbincang dengan setidaknya salah seorang pejabat tinggi pemerintahan Iran di forum tersebut, dengan agenda awal soal isu nuklir, yang lantas bergeser pula menjadi isu kekerasan dan 'kekacauan pemilu'.

Hanya saja, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Manouchehr Mottaki, justru telah menyatakan tak akan hadir di pertemuan 'kelompok delapan negara' (terdiri dari AS, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, Kanada, Jepang dan Rusia, Red) tersebut. Terkait hal itu, Menlu Italia selaku tuan rumah, kemarin sudah pula berupaya jumpa dengan pejabat diplomat Iran di Roma, guna membahas soal pernyataan ketidakhadiran Menlu Iran tersebut.

Kekacauan yang masih terus terjadi di Iran hari-hari terakhir, memang terbilang cukup menarik perhatian dunia. Terutama lantaran sudah puluhan ribu warga yang turun ke jalan, dan bentrok pendemo dengan aparat sudah memakan korban setidaknya 17 orang tewas. Selain itu, yang diperkirakan bakal banyak 'dikutuk' oleh negara-negara G8 adalah pernyataan tegas pemerintah Iran bahwa aksi protes tersebut ilegal dan bahwa hasil pemilu sudah benar (akurat).

ROMA - Rencana pertemuan atau KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G8 di Italia, awal bulan Juli depan, diyakini bakal dipenuhi dengan pembicaraan hangat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News