Isu Kerja Paksa, Ini Pengakuan Mahasiswa Indonesia di Taiwan
Laporan: M. Hilmi Setiawan dari Taiwan
Ketua PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di Tainan Rizki Revianto Putera mengakui bahwa program kuliah sambil magang banyak terjadi di Tainan. "Kita tetap satu suara. Untuk kawal kasus ini," kata mahasiswa program doktor di National Cheng Kung University asal Surabaya itu.
Dia berharap persoalan mahasiswa peserta program kuliah sambil magang benar-benar dicarikan solusinya.
"Jangan sampai ke sini niatnya kuliah, tapi ijazahnya tidak terpakai," tuturnya. Tidak terpakai dalam artian Kemenristekdikti tidak bisa mengakui ijazah sarjana mahasiswa ini. Sebab program magang yang memiliki beban SKS, ternyata ditemukan tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya.
Kemudian dia juga menuntut supaya rekrutmen mahasiswa program kuliah magang tetap diawasi pemerintah Indonesia. (wan)
Terkait kabar mahasiswa Indonesia menjalani kerja paksa di Taiwan, Jawa Pos, menemui mahasiswa program kuliah magang asal Bangka Belitung.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Peraih Beasiswa Menetap di Luar Negeri, Anies: Mereka Bisa Jadi Duta Indonesia
- Bela Butet Kartaredjasa, Mahasiswa Indonesia di Timur Tengah Mengecam Segala Bentuk Intimidasi
- Rubicon Gandeng Maxy Academy Siapkan 1000 Beasiswa Untuk Mahasiswa Indonesia
- Mahasiswa Asal Indonesia di Los Angeles Hilang Sejak Agustus
- Prabowo Menyapa Mahasiswa Indonesia di Kampus Columbia University
- Pelajar Indonesia di Mesir Lakukan Pengeroyokan, KBRI Bantu Korban Tempuh Jalur Hukum