Italia Ingin Lepas dari Ketergantungan Gas Rusia, tetapi Tidak Sekarang

Italia Ingin Lepas dari Ketergantungan Gas Rusia, tetapi Tidak Sekarang
Arsip - Seorang pekerja memeriksa pipa di stasiun kompresor gas di pipa Yamal-Eropa dekat Nesvizh, sekitar 130 km barat daya Minsk, Desember 2006. (ANTARA/Reuters/Vasily Fedosenko/as)

jpnn.com, ROMA - Italia berencana untuk memutus ketergantungan pada pasokan gas Rusia pada paruh kedua 2024, kata Menteri Transisi Ekologi Italia Roberto Cingolani dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Selasa.

"Kita harus mandiri pada paruh kedua 2024, kita bisa melakukannya tanpa mengimpor gas Rusia," kata Cingolani dalam sebuah wawancara dengan harian La Repubblica.

Saat ditanya tentang mekanisme pembayaran gas dengan mata uang rouble yang diusulkan Rusia, Cingolani mengatakan bahwa Komisi Uni Eropa (EU) perlu mengambil keputusan politik yang "jelas dan tidak ambigu".

Keputusan yang jelas itu, menurut Cingolani, untuk menghindari tanggung jawab dialihkan ke masing-masing pemerintah negara serta perusahaan minyak dan gas.

Para menteri energi negara anggota Uni Eropa mengadakan pembicaraan darurat untuk membahas upaya menanggapi permintaan Moskow agar pembeli Eropa membayar gas Rusia dalam rouble atau menghadapi pemutusan pasokan gas.

Rusia pekan lalu menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia setelah kedua negara itu menolak untuk membayar dengan mata uang rubel.

Negara-negara EU tersebut sudah berencana untuk berhenti menggunakan gas Rusia tahun ini dan mengatakan mereka dapat mengatasi penghentian pasokan gas tersebut.

Aturan pembayaran gas dalam rubel dapat membantu melindungi ekonomi Rusia dari dampak sanksi Barat.

Rusia memasok 40 persen pasokan gas ke Uni Eropa, termasuk Italia. Negara-negara EU sudah berencana untuk berhenti menggunakan gas Rusia tahun ini

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News