Iuran di RSBI Dinilai Tidak Masalah

Iuran di RSBI Dinilai Tidak Masalah
Iuran di RSBI Dinilai Tidak Masalah
Pria yang juga menjabat sebagai Kabid Produksi dan Teknologi, Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Samarinda itu mendukung, agar orangtua tetap menyumbang iuran bulanan, kecuali yang tidak mampu. “Anak saya membayar Rp 250 ribu per bulan, saya rasa ini wajar saja bagi sekolah RSBI,” ucapnya.

Wakil Ketua Komite SMP 1 Samarinda Andi Fathul Khoir menambahkan, sulit rasanya SMP berlabel RSBI bisa berkembang tanpa iuran bulanan. Karena selama ini SMP 1 juga ‘bernafas” dari sumbangan orangtua siswa.

Dijelaskannya, komite sekolah mendorong SMP 1 bisa menjadi ikon Samarinda bahkan Kaltim. Menuju ke sana perlu anggaran, mengandalkan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dirasa belum cukup. “Salah satu jalan, sekolah mengandalkan iuran bulanan untuk menambah biaya operasional,” jelasnya.

Diketahui, dalam Permen ini masih ada celah kepada sekolah memberlakukan iuran bulanan. Pada pasal 6, disebutkan, SD dan SMP bertaraf internasional tidak boleh memungut tanpa persetujuan menteri atau pejabat yang ditunjuk. Begitu pula SD dan SMP yang dikembangkan jadi bertaraf internasional, juga tak boleh memungut tanpa persetujuan tertulis dari bupati/wali Kota. “Artinya SMP 1 masih punya peluang menerima iuran bulanan itu,” terangnya.

SAMARINDA - Orangtua siswa di sekolah unggulan dan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) tidak mempermasalahkan adanya iuran bulanan untuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News