Jadi Dirut, Ari Fokus Perbaikan Keuangan Garuda

Jadi Dirut, Ari Fokus Perbaikan Keuangan Garuda
Ilustrasi Maskapai Garuda Indonesia. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com - Setelah pasti menjabat direktur utama PT Garuda Indonesia Tbk menggantikan Pahala N. Mansury, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menyatakan akan fokus memperbaiki kinerja keuangan Garuda yang masih merugi.

Kerugian Garuda diperparah dengan berlanjutnya depresiasi rupiah dan kenaikan harga minyak dunia. "Kami berniat mengurangi loss, targetnya di bawah USD 100 juta minimum. Lebih baik lagi di bawah USD 50 juta," ungkapnya kemarin (12/9).

Sejak triwulan ketiga 2016, laporan keuangan Garuda Indonesia memang berdarah-darah. Pada semester pertama 2018 lalu, maskapai penerbangan pelat merah itu menderita kerugian USD 114 juta.

Padahal, pada 2015 Garuda Indonesia berhasil menorehkan laba bersih USD 77,9 juta atau Rp 1,03 triliun. Tahun sebelumnya, kinerja keuangan Garuda Indonesia mencatatkan rapor merah dengan kerugian USD 371,9 juta atau Rp 4,87 triliun.

Sejumlah cara akan dilakukan Ari -sapaan akrab Ngurah Askhara- untuk menyehatkan kinerja keuangan perseroan pada sisa tahun ini. "Kami harus kerja keras dengan melibatkan semua pegawai, serikat pekerja, stakeholder, regulator, dan diskusi dengan manajemen lama. Transformasi human capital, bagaimana membuat pegawai happy sehingga nanti membuat pelayanan meningkat kepada pelanggan," imbuhnya. 

Lalu, meningkatkan pendapatan dengan membuat channel-channel baru, memperbaiki yang ada, serta mempertahankan kinerja yang sudah positif. Misalnya, melihat ceruk pasar baru dengan menambah 1 sampai 2 slot penerbangan di Jepang, Tiongkok, maupun rute domestik yang selama ini hanya dimiliki kompetitor. 

Pihaknya juga akan meminta regulator untuk diberi slot rute penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma agar bisa bersaing dengan kompetitor yang terbang dari sana. Selain itu, dia akan melakukan redefine cost structure atau merestrukturisasi biaya guna menekan biaya operasional.

Di sisi lain, sejumlah perbaikan kinerja keuangan juga berhasil dilakukan Garuda di bawah kepemimpinan Pahala N. Mansury selama 17 bulan. Pihaknya berhasil menurunkan tingkat kerugian 60 persen. "Kami bisa meningkatkan diversifikasi pendapatan yang berasal dari auxiliary (di luar tiket, Red) naik sampai dengan 27 persen, kargo juga naik 8 persen," kata Pahala. (vir/c25/oki)


Kerugian Garuda diperparah dengan berlanjutnya depresiasi rupiah dan kenaikan harga minyak dunia


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News