Jadi Mahar, Senpi di Manokwari Sulit Diberantas
Selasa, 28 Mei 2013 – 00:46 WIB
MANOKWARI - Bupati Manokwari, Papua Barat, Bastian Salabai ikut berkomentar soal kepemilikan senjata api di kalangan masyarakat suku Arfak. Sebagai anak adat, Salabai menyatakan bahwa kepemilikan senjata api tersebut merupakan ritual adat dan budaya di kalangan suku Arfak. Secara khusus, senjata api tersebut dipakai sebagai maskawin.
‘’Kalau tidak punya itu (senjata) orang itu dianggap tidak ada apa-apanya. Tidak punya harga. Tapi ketika dia punya alat seperti itu (senjata api), dia punya pengaruh,’’ ujar Bupati saat dimintai tanggapannya tentang keberadaan senjata api di kalangan masyarakt suku Arfak.
Baca Juga:
Untuk menghilangkan kebiasaan masyarakat yang memiliki senjata api sebagai maskawin menurutnya perlu sosialisasi secara terus menerus. Kata dia, polisi perlu memberi pemahaman yang baik kepada masyarakat tentang larangan kepemilikan senjata api.
Salabai juga meminta kepada masyarakat yang menyimpan atau memiliki senjata api agar menyerahkan kepada aparat terkait. ‘’Ketika didatangi oleh aparat terkait, masyarakat terbuka menjelaskan, mengapa suku Arfak menggunakan senjata api, sebagai maskawin dan adat,’’ tandasnya.
MANOKWARI - Bupati Manokwari, Papua Barat, Bastian Salabai ikut berkomentar soal kepemilikan senjata api di kalangan masyarakat suku Arfak. Sebagai
BERITA TERKAIT
- Istri Tewas Jatuh ke Jurang, Suami Selamat
- Korban Jiwa Banjir Bandang di Luwu Bertambah Menjadi 11 Orang
- Dua Anak Perempuan Tenggelam saat Berenang di Sungai Enim
- Peduli Pendidikan, Polres Inhu Bangun MCK dan Pojok Baca di SD Marginal Rakit Kulim
- Penyelundupan 2.540 Ekor Burung Melalui Pelabuhan Bakauheni Digagalkan
- Ada Honorer Hampir Punya SK PPPK, tetapi Dicoret BKN, Alasannya Jelas