Jadi Pembicara di Peluncuran Golkar Institute, Kishore Sampaikan Hal Ini

Jadi Pembicara di Peluncuran Golkar Institute, Kishore Sampaikan Hal Ini
Soft launching & public lecture Golkar Institute. Foto: Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Guru besar National University of Singapore Prof Kishore Mahbubani menjadi pembicara dalam peluncuran Golkar Institute.

Dalam pemaparannya, Kishore menyoal 3G yaitu Geopolitik, Good Governance (tata kelola pemerintahan yang baik), dan Global Governance (tata kelola global).

Berkaitan dengan geopolitik, Kishore menyinggung persaingan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Menurut dia, persaingan kedua negara itu didorong oleh kekuatan struktural, yaitu apabila kekuatan nomor satu dunia (AS) sedang disalip oleh kekuatan nomor satu yang sedang berkembang atau Tiongkok.

"Maka, kekuatan nomor satu dunia akan menahan kekuatan yang sedang naik. Mengapa demikian? Dalam konteks persaingan AS-Tiongkok, ada beberapa alasan," kata Kishore, Selasa (2/2).

Pertama, secara kultural orang kulit putih punya trauma terhadap orang kulit kuning sejak bangsa Mongol menjajah Eropa 800 tahun lalu. Kedua, AS percaya bahwa hanya kalau Tiongkok berubah menjadi demokrasi, maka baru mereka bisa berdiri sejajar.

"Baik AS maupun Tiongkok membuat kesalahan dalam persaingan ini. Tiongkok mengalienasi komunitas bisnis AS di Tiongkok. Akibatnya, saat Presiden Trump menghukum Tiongkok dengan perang dagangnya, komunikas bisnis AS diam saja," ujar Kishore.

Poin kedua yang disampaikan Kishore adalah good governance atau tata kelola pemerintahan. Dia pun mengharapkan Golkar Institute dapat mengambil peran penting untuk membangun good governance di Indonesia. 

"Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, dan bisa punya Pendapatan Domestik Bruto yang lebih besar daripada Jepang," kata Kishore.

Kishore Mahbubani menyampaikan tiga hal penting saat menjadi pembicara dalam peluncuran Golkar Institute.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News