Jadi Salah Satu Tokoh dalam Petisi Tolak IKN Pindah, Faisal Basri Punya Alasan Kuat
Faisal bahkan menyebutkan, pembangunan IKN ini seperti membangun kerajaan. Pembangunan pertama yang dilakukan disana adalah istana negara bukan pemukiman penduduk.
"Jadi banyak sekali yang aneh-aneh yang kesan saya dipaksakan ya, sehingga harus ada yang namanya otoriter. Jadi dibagi, tidak ada tender, tidak ada macam-macam. Jadi ini bukan lagi Republik Indonesia tapi jadi kerajaan karena yang pertama kali dibangun adalah istana. Apa pentingnya istana untuk kepentingan fungsinya IKN itu. Jadi ini daulat raja, bukan daulat rakyat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Faisal menegaskan bahwa negara institusinya semakin lemah, sehingga harus dilawan.
"Pondasinya semakin dokeroposkan, disebut sebagai pelemahan institusi demokrasi, institusi korupsinya, dan institusi riset," ungkapnya.(mcr28/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Ekonom Senior Faisal Basri memiliki sejumlah alasan kuat mengenai rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Dukung Kesuksesan HUT ke-79 RI di IKN
- Perkuat Sinergi Antarinstansi, Bea Cukai Berikan Edukasi Kepabeanan di 2 Wilayah Ini
- Peran Mandiri Agen Diperkuat untuk Memperluas Inklusi Keuangan
- Impor-Ekspor Indonesia-Israel Masih Ada, Banyak Pihak Meragukan Boikot Produk
- Triwulan I 2024: Ekonomi Sumsel Tumbuh 5,06 Persen, Jumlah Penduduk Bekerja juga Naik
- Tingkatkan Community Forest, Pupuk Kaltim Tanam 1.600 Bibit Pohon di Kawasan IKN