Jadi Terkenal setelah Nekat Bangun Pabrik di Musim Dingin

Jadi Terkenal setelah Nekat Bangun Pabrik di Musim Dingin
Rustono (kanan) dan dosen FTP Universitas Jember Nur Novianto dalam seminar pangan nasional di Hotel Aston Jember, Rabu (28/8). F-Narto/ Radar Jember/JPNN

Rustono pun tambah giat bekerja. Pesanan terus bertambah. Pekerjanya juga mulai banyak. Kini dia mempekerjakan sembilan orang Jepang untuk melayani pesanan hotel dan restoran itu. Bahkan, istrinya yang bekerja di bank memilih keluar dan membantu usaha Rustono.

Kini, dalam lima hari kerja, pabrik Rustono bisa memproduksi 16.000 bungkus tempe. Dia mengaku memiliki 490 pelanggan di seluruh Jepang. Mulai Hokaido hingga Okinawa.

"Tempe saya dikenal berkat promosi dari mulut ke mulut," tambahnya. Bahkan, sambung dia, tempenya sekarang mulai menembus Eropa. "Saya mulai ekspor ke Prancis, tetapi dalam bentuk ragi tempe," jelas Rustono. Dia menulis ragi tempenya ke Prancis itu dengan tagline "Warisan Budaya Indonesia" itu.

Berkat kegigihan Rustono, orang Jepang kini doyan lauk kaya protein itu. Bahkan, pabrik Rustono pun mendapat saingan. Beberapa pabrik mulai memproduksi tempe untuk melayani permintaan konsumen.

"Tapi, saya tidak khawatir. Tempe saya sudah punya pelanggan. Dan, saya mulai merambah pasar internasional, terutama di Eropa dan Korea Selatan," tandas dia. (*/c2/ari)


KEGIGIHAN Rustono, pengusaha tempe asal Indonesia yang kini tinggal di Jepang, patut ditiru. Berkali-kali produknya ditolak hotel dan restoran. Tapi,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News