Jadilah Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial

Jadilah Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial
Dosen Universitas Muhammadiyah Cirebon Annisa Rengganis menjadi salah satu narasumber webinar nasional "Menjadi Netizen yang Bijak". Foto: supplied

"Sekali lagi, forum-forum seperti ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan literasi digital kita," tandasnya.

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan bahwa pemahaman untuk menjadi netizen yang bijak sangat dibutuhkan untuk tahu cara yang benar dalam menggunakan media sosial, agar jangan sampai terjadi konflik atau kericuhan.

"Kita sebagai warga Indonesia punya kewajiban untuk melestarikan kebudayaan, ciri khas, dan kenusantaraan di era digital. Maka itu, kita harus selalu lebih bijak, selalu lebih tenang ketika membaca berita apapun, jangan mudah tersulut emosi. Justru kita harus jadi contoh dan panutan bagi warga sekitar atau bagi teman-teman," katanya.

Dave mengajak masyarakat digital untuk tetap menggunakan media sosial sebagai wadah untuk menyiarkan informasi yang baik dan benar untuk menyampaikan pemikiran.

"Jangan sampai (media sosial) menjadi forum untuk saling menyerang dan bisa menyebabkan perpecahan dan merusak persaudaraan kita," katanya.

Senada, pegiat media sosial Prof Widodo Muktiyo menyebut dua hal penting untuk menjadi netizen yang bijak.

Pertama menjadi netizen yang baik, harus bisa mencerna oksigen pesan informasi digital. Kedua, memberikan alternatif semangat supaya masyarakat tidak terbawa kepada hal-hal negatif.

"Pemilu damai itu menjadi sarana integrasi dan persatuan bangsa, jangan sampai event lima tahunan ini membuat daya rekat kita ternodai, karena kita tak bisa menjadi netizen yang bijak," kata staf ahli Menkominfo bidang Komunikasi dan Media Massa ini.

Di dunia media sosial, netizen Indonesia dikenal 'barbar' yang tidak segan-segan memberi komentar superpedas yang bisa bikin kuping dan emosi menjadi panas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News