Jaga UN di Sekolah, Polisi Pakai Baju Preman

Jaga UN di Sekolah, Polisi Pakai Baju Preman
Jaga UN di Sekolah, Polisi Pakai Baju Preman

jpnn.com - JAKARTA - Penjagaan polisi masih tidak bisa dilepaskan dari pelaksanaan ujian nasional (unas) di tingkat sekolah. Pemerintah menyadari keberadaan aparat kepolisian di sekolah bisa mengganggu konsentrasi siswa. Untuk itu selama menjaga unas di sekolah, polisi diminta mengenakan baju preman alias tidak berseragam dinas.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, persiapan-persiapan pelaksanaan unas terus dipantau.

"Termasuk petugas kepolisian untuk menjaga keamanan selama unas berlangsung," katanya kemarin.

Mantan rektor Universitas Andalas itu mengatakan, petugas kepolisian tidak hanya ditempatkan di sekolah-sekolah penyelenggara ujian. Aparat Bhayangkara juga diminta untuk mengawasi naskah ujian sejak di percetakan.

"Khusus di percetakan, polisi menggunakan seragam dinas. Kalau di sekolah, tidak perlu berseragam dinas," ujarnya.

Musliar menyebutkan polisi juga bertugas untuk memastikan keamanan naskah ujian yang transit di tingkat provinsi. Naskah ujian disimpan di gudang panitia provinsi selama beberapa hari. Tepat sehari menjelang ujian, naskah itu dikirim ke panitia tingkat kabupaten atau kota. Lalu didistribusikan ke sekolah-sekolah.

Setidaknya bakal ada 30 ribu personel polisi yang terlibat dalam penjagaan unas 2014. Sebab jumlah SMA yang menyelenggarakan unas ada 10 ribuan unit. Kemudian unas tingkat SMP dilaksanakan di sekitar 20 ribu unit sekolah di seluruh Indonesia.

Jumlah personel polisi ini belum menghitung yang bertugas mengawasi di percetakan, mengawal pendistribusian, dan menjaga di gudang-gudang panitia provinsi.

JAKARTA - Penjagaan polisi masih tidak bisa dilepaskan dari pelaksanaan ujian nasional (unas) di tingkat sekolah. Pemerintah menyadari keberadaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News